Hidayatullah.com– Hari Ahad, 30 Juni 2014 yang bertepatan dengan tanggal 2 Ramadhan 1435 H, Tim Medis Islamic Medical Service (IMS) melakukan bakti sosial (Baksos) antar pulau.
Tim medis IMS menggunakan spead boat menyambangi pulau-pulau di Mentawai untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat pelosok dan terpencil.
Tercatat ada 90 pasien yang mampu diobati oleh Tim Medis IMS.
Mereka ini adalah warga masyarakat yang tinggal di dusun Masgonei dan dusun Saebi Samukot Siberut Tengah.
Perjalanan Tim medis ke pulau sekitar Siberut untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat terpencil menggunakan perahu atau “ambulance Spead Boat”.
Selama perjalanan ditengah laut, Tim yang beranggotakan dokter, perawat, bidan dan apoteker hanya menggunakan peralatan seadanya. Tanpa ada pelampung sebagai pengamanan.
Di atas Spead Boat yang sedang menerjang ombak, seluruh Tim medis tak henti-hentinya mememikkan takbir dan terus berdizikir karena ombak yang besar.
Spead Boat/ambulance apung IMS menerjang ombak dan menyisir celah pohon bakau & sagu untuk sampai ketempat tujuan.
Sesampainya di daerah yang dituju, dr. Darumas Sri Lietyowati sebagai kepala medis mulai menjalankan tugasnya.
Satu persatu warga yang berobat dilayaninya dengan sepenuh hati.
Perjalanan menuju lokasi yang semula terasa berat dan melelahkan seakan-akan hilang ketika mampu memberikan layanan yang terbaik buat masyarakat.
Di kedua daerah yaitu dusun Masgonei dan dusun Saebi Samukot Siberut Tengah merupakan daerah yang sangat pelosok dan masih sangat alami wilayahnya.
Penduduk kedua dusun tersebut bertahan hidup dengan mengandalkan hasil tanah dan air yang berada disekitar mereka.
Selama ini ketika mereka jatuh sakit mengobatinya dengan ramuan-ramuan tradisional warisan para leluhur yang berasal dari dedaunan atau ramuan-ramuan.
Jika ada warga yang menderita penyakit yang menurut mereka aneh (karena tidak ada obat warisan leluhur), mereka hanya pasrah dan dibiarkan begitu saja.
“Dari pulau lain datang kemari tidaklah mudah menempuhnya, kami sangat bersyukur ada dokter bisa nyampai pulau ini, kami juga berterima kasih sudah diberikan layanan kesehatan secara gratis gratis,” ujar salah satu warga yang bernama Saenang (70 th).
Walaupun basah kuyup karena ombak yang tinggi, seluruh Tim merasakan kebahagiaan dan kenikmatan karena bisa memberikan layanan terbaiknya kepada masyarakat pelosok yang tidak bisa berobat datang ke klinik karena jarak yang jauh dan prasarana yang mereka miliki tidaklah memadai.
“Alhamdulillah berkat dukungan dari berbagai pihak, kegiatan dan program IMS bisa berjalan dengan baik. Keberadaan Klinik IMS yang berdiri di Pulau Siberut sangat peduli terhadap kesehatan masyarakat pelosok dan terpencil,” demikian salah satu Tim IMS.
Tim Medis IMS di Pulau Siberut tidak hanya sekedar menunggu pasien datang untuk berobat ke Klinik yang terletak di Islamic Center Markas Syeikh Saleh Ar-Rajhi, Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatera Bara. Selain klinik yang siaga selama 24 jam baik dokter umum maupun kebidanan, Tim Medis IMS juga mendatangi pulau-pulau yang berada disekitar Pulau Siberut.*
Mari dukung program Kiprah dokter terpencil IMS di daerah pelosok, terpencil dan pedalaman. Dengan berdonasi ke no rek : BCA 496 019 2911, Mandiri 006 000 737 3305, BSM 175 001 0360, Permata Bank Syariah 701 072 219 atan nama Yayasan Layanan Kesehatan Islam.*/kiriman Imron Faizin