Hidayatullah.com—Dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia rupanya tak surut dengan dinamika dan pergerakan Islam, yang itu tidak ditemukan dibelahan Negara lain.
Dinamika dan tantangan inilah yang sedang didiskusikan sejumlah pelajar dan mahasiswa asal Indonesia di Hadhramaut Yaman. Departemen Pendidikan dan Dakwah PPI Hadhramaut berkerjasama dengan Asosiasi Mahasiswa Indonesia (AMI Al-Ahgaff) hari Kamis (25/12/2014) kemarin menggelar seminar bertajuk “Pergerakan dan Tantangan Islam Nusantara”.
Seminar yang berlangsung di auditorium Universitas Al-Ahgaff ini dihadiri oleh Dr. Muhammad Abdul Qadir Al-Aydrus dekan Fakultas Syariah dan Hukum, dan Al-Habib Zaid bin Yahya Direktur An-Nur For Studies and Reseach Tarim.
Menurut para pemateri, Indonesia adalah negara majemuk dengan problem yang sangat komplek mulai dari banyaknya aliran dan agama.
“Bahwa membangun Indonesia dan melindunginya berarti membangun dan melindungi seluruh umat muslim karena Indonesia termasuk bagian terbesar dari umat Muslim,” ujar Habib Zaid.
Kemajemukan Indonesia adalah tantangan. Besarnya penduduk Muslim merupakan kekuatan yang tidak ada bandingannya.
“Indonesia mempunyai simpati keagamaan yang tinggi, masyarakat yang lemah lembut yang belum saya temukan di tempat lain,” ujar Dr. Muhammad.
Ia juga menambahkan bahwa menyatukan Indonesia untuk dipaksa dalam satu payung madzhab atau kelompok tertentu adalah hal yang tidak mungkin. Namun bagaimana belajar toleran dalam berdakwah.
Alasan diselenggarakannya seminar keIndonesiaan oleh pelajar Indonesia yang mengeyam pendidikan di provinsi Hadhramaut Yaman Selatan ini untuk membuktikan bahwa kepedulian terhadap problem dakwah di nusantara.
Kontribusi nyata seperti ini, berharap bisa didengar masyarakat di luar sana dan hasilnya bisa dirasakan oleh semua.
Acara yang diawali dengan pembacaan Burdah memperingati masuknya bulan Rabiul Awal ini, akhirnya ditutup pada 21.00 KSA.*/M. Abdul Muhith (PPI Yaman)