Hidayatullah.com—Hari Selasa, 10 Maret 2015, Sekolah pemikiran Islam (SPI) #IndonesiaTanpaJIL menggelar kuliah perdananya di Kota Bandung, setelah sukses digelar di Jakarta beberapa waktu yang lalu.
Kuliah ini digelar di Gedung Mi’raj Tour and Travel Lt.2, Jl. Cihapit No. 41, Bandung. Meski diselenggarakan secara sederhana, namun hal itu tidak mematahkan semangat para peserta untuk menuntut ilmu. Peserta yang hadir terdiri dari berbagai aktivis dakwah kampus dan latar belakang, mendengarkan materi “Ghazwul Fikri” yang dibawakan oleh Hafidz Ary Nurhadi, MT.
“Sejarah mencatat bahwa ghazwul fikri atau perang pemikiran bukan masalah kekinian, melainkan masalah klasik. Di surga, Nabi Adam as dihasut oleh iblis untuk melakukan hal yang dilarang oleh Allah dengan cara memutarbalikan fakta, diperkuat dengan sumpah sang Iblis. Para Nabi sesudahnya, misalnya Nabi Nuh as, Nabi Luth as, Nabi Ibrahim as dan Nabi Muhammad Shallallahu “Alaihi Wassallah, semua juga mengalaminya,” ujar Hafidz Ary.
Sasaran utama ghazwul fikri, menurut Hafidz, diantaranya adalah merusak akhlaq, menghancurkan pemikiran, melarutkan kepribadian dan menumbangkan aqidah atau bahkan murtad dengan menggunakan beberapa cara.
“Maka dari itu, adalah tugas kita bersama untuk bersikap aktif dalam perang pemikiran, menumbuhkan tradisi ilmu di tengah masyarakat Islam dan menggunakan sarana-sarana informasi dan komunikasi semaksimal mungkin dalam merespon globalisasi,” lanjutnya.
Dalam perkuliahan perdana ini, para peserta sangat bersemangat dan antusias menyimak pemaparan yang disampaikan Hafidz. Kesan tersebut terlihat dari komentar sejumlah peserta yang bernada positif. “Setelah melihat dan merasakan sendiri perkuliahan SPI ITJ, muncul optimisme untuk mengembalikan masa kejayaan Islam,” ujar Anisa Rizqia (23), seorang karyawati yang turut menjadi peserta kuliah.
Perkuliahan SPI Bandung akan berlangsung selama tiga bulan kedepan setiap hari Selasa pukul 18.30-20.30 WIB. Kuliah berikutnya akan dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2015.*/Ihsan Adzillah