Hidayatullah.com– Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta yang sudah berumur 58 tahun semakin mematangkan program-programnya. Kegiatan luar negeri yang ditangani oleh Darunnajah International Relations Office (DIRO) telah menembus berbagai negara.
Beberapa kerja sama dan kunjungan ke luar negeri bagi para kiai pimpinan pondok pesantren telah berhasil dijalankan pada tahun 2017 dan 2018, di antaranya ke negeri kanguru Australia.
Pada tahun 2019 ini, DIRO menginisiasi program pelatihan dan kerja sama dengan beberapa lembaga di Inggris dan Eropa. Kegiatan ini mengangkat tema “SCHOOL DEVELOPMENT AND CULTURAL VISIT IN UNITED KINGDOM & EUROPE: A STUDY VISIT FOR INDONESIA PESANTREN LEADERS.”
Program ini bertujuan untuk membuka wawasan bagi para pimpinan pesantren tentang kemajuan sistem pendidikan dan pengelolaannya yang ada di beberapa lembaga pendidikan di Inggris dan negara Eropa lainnya.
Selain itu, kegiatan ini juga sebagai bahan perbandingan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam proses pendidikan, belajar dan mengajar yang ada di dunia pesantren. Para pimpinan pesantren diharapkan mampu menyerap banyak hal dari adanya kegiatan ini.
Program ini merupakan kerjasama Darunnajah International Relations Office (DIRO) Pondok Pesantren Darunnajah dengan School Development Support Agency (SDSA) Leicester, UK.
Aktivitas para pimpinan pesantren akan berlangsung dari 19 September – 05 Oktober 2019 di beberapa kota di Inggris dan Eropa (Leicester, Manchester, Birmingham, London, Paris, Amsterdam, Brussels, dan Frankfurt).
Program ini terdiri dari workshop berisi materi-materi: School Improvement: Strategy and Action Planning, School Improvement in Primary Schools, Pedagogy of teaching Learning, dan Muslim Heritage Curriculum In Our World.
Para delegasi juga diajak mengunjungi beberapa lembaga pendidikan tingkat menengah dan perguruan tinggi seperti English Martyr School, Waverly School, Burnage Academy, Birmingham University, Oxford University, Cambridge University, dan lainnya.
Di sela-sela kunjungan ini, para delegasi diberikan kesempatan untuk melakukan penjajakan kerja sama pada bidang yang relevan untuk ditindaklanjuti. Di samping itu, mereka juga dijadwalkan untuk melakukan pertemuan dengan perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London dan Amsterdam, serta komunitas Muslim di Eropa.
Program pelatihan dan kunjungan ini diikuti oleh 16 pimpinan dari beberapa pondok pesantren di Indonesia.
Di antara lembaga yang mengikuti program ini adalah KH Dr Sofwan Manaf (Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta), Hj Rizma Ilfi (Darunnajah International Relations Office, Jakarta), KH Hadiyanto Arief (Pimpinan Pesantren An-Nur Darunnajah 8, Cidokom, Bogor, Jawa Barat), KH Dr Ahmad Fauzi Tijani (Pimpinan Pondok Pesantren Al Amin, Prenduan, Madura, Jawa Timur), KH Encep Hadiana (Pimpinan Pondok Pesantren Assalam, Sukabumi, Jawa Barat), KH Dr Hasan Bisri (Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam, Ciamis, Jawa Barat), KH Dr Fadlil Munawar Manshur (Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam, Ciamis, Jawa Barat), Dr Hj N Hani Herlina (Pesantren Darussalam, Ciamis, Jawa Barat, KH Ahmad Deni Rustandi (Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam, Tasikmalaya, Jawa Barat), Hj Nunung Afiah (Pesantren Darussalam, Tasikmalaya, Jawa Barat).
Lalu, KH Fairus Nahiduddin (Pimpinan Pondok Pesantren La Tansa, Lebak, Banten), Hj Mekka Mukarromah (Pondok Pesantren La Tansa, Lebak, Banten), Yuda Hasan Sulaeman (Darunnajah International Relations Office, Jakarta), Ahmad Reza Aulia (Direktur Pondok Pesantren Daar El-Qolam, Tangerang, Banten), Ahmad Harismawan (Pondok Pesantren Daar El-Qolam, Tangerang, Banten), dan Miftahul Jinan (Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tuban, Jawa Timur).
Kegiatan ini diharapkan mampu menjembatani bagi pesantren-pesantren di Indonesia dalam melakukan kerja sama dan benchmarking berkenaan dengan manajemen dan strategi pendidikan, serta memberikan wawasan bagi para Pimpinan pesantren dalam pengelolaan lembaganya.
Dari situ, mereka dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran di lingkungan Pondok Pesantren di Indonesia.* (DIRO)