Hidayatullah.com– Sejak dimulai tahun 2014 lalu, Sekolah Pemikiran Islam (SPI) terus menunjukkan tumbuh kembangnya. Perkuliahan intensif yang digagas pemikir muda Muslim, Akmal Sjafril, itu bahkan mengepakkan sayapnya ke luar Jakarta, menyusul didirikannya SPI Bandung.
Pada kenyataannya, SPI Jakarta sendiri diikuti oleh sejumlah peserta dari luar kota, seperti Tangerang, Bogor, hingga Bekasi. Mulai SPI Jakarta Angkatan III pada kuartal akhir 2015 lalu, namanya berubah menjadi SPI Fatahillah. Tentu saja nama baru itu terinspirasi dari sosok tokoh Muslim pada masa kemenangan pembebasan Jakarta dari penjajah lebih dari 5 abad silam.
Memasuki akhir Februari ini, SPI Fatahillah Angkatan IV pun mulai digelar. Tak hanya berubah nama, hasil evaluasi dan semangat perbaikan membuat panitia melakukan penyesuaian.
“Terdapat penambahan materi yaitu sesi ta’aruf, materi kepenulisan, dan serba-serbi dakwah,” kata Akmal Sjafril, founder SPI.
Terkait penambahan itu, Anila Gusfani, panitia SPI lainnya, mengemukakan bahwa pada angkatan keempat ini ada penambahan jam perkuliahan juga. Jika pada angkatan sebelumnya hanya ada 12 kali pertemuan, maka total ada 15 pertemuan yang akan dijalani para peserta SPI Angkatan IV ini.
Total 44 peserta dijadwalkan akan menjalani perkuliahan sepanjang Februari hingga Mei 2016, bertempat di Aula Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) Kalibata, Jakarta Selatan.
Setelah dibuka dengan kuliah ta’aruf atau perkenalan, pada pertemuan berikutnya peserta akan diajak mendalami materi ghazwul fikri. Di dalamnya antara lain dibahas bagaimana cara memenangkan perang pemikiran.
Secara lengkap, kelima belas materi SPI tersebut yaitu Ta’aruf, Ghazwul Fikri, The Worldview of Islam, Tauhidullaah, Diinul Islaam, Kepenulisan, Konsep Wahyu & Kenabian, Sekularisme, Nativisasi, Sejarah & Doktrin Syi’ah, Konsep Gender, Pluralisme Agama, Manusia & Kebahagiaan, The Golden Age of Islam, dan Serba-serbi Dakwah.
SPI mengemban misi untuk menghidupkan tradisi ilmu dalam peradaban Islam, serta mencetak generasi Islam berintelektual tinggi.*/Kiriman SPI Media Center