Hidayatullah.com–Kuliah Sekolah Pemikiran Islam (SPI) memasuki sesi kedua pada Kamis, 6 Oktober 2016, di Gedung GrahaQu Jakarta Selatan, lokasi dimana AdaraRelief International berkantor.
Sebanyak dua puluh satu orang pengurus dan relawan Adara kembali hadir mengikuti perkuliahan. Kepala SPI, Akmal Sjafril, membawakan materi Ghazwul Fikri.
Menurutnya, asal mula ghazwul fikriatau perang pemikiran adalah seperti yang tersurat di dalam Al-Quran Surat Al-Hijr ayat 39, ketika Iblis menolak untuk sujud kepada Nabi Adam, lalu Allah swt mengusir Iblis keluar dari syurga dan menjadikannya sebagai makhluk sesat yang terkutuk. Iblis kemudian bersumpah akan mengajak umat manusia untuk menemaninya di neraka, dengan jalan akan menjadikan kejahatan terasa indah bagi manusia di muka bumi.
“Orang yang suka pada kebatilan maka dia tidak akan suka pada kebenaran, melainkan lebih cenderung untuk mengikuti hawa nafsu. Kemudian orang akan melakukan rasionalisasi dari perbuatan buruknya dikarenakan pemikiran yang sesat dan tak beres di otaknya,” ujar Akmal.
Pria yang cukup dikenal luas di dunia maya ini menambahkan, “Namanya juga ghazwah (perang, pen.), maka sangatlah urgen untuk mengerahkan semua potensi yang dimiliki dan dengan perencanaan yang matang agar bisa menaklukkan musuh.”
“Media massa, bidang pendidikan dan sosial budaya adalah tiga modus utama dalam perang pemikiran di negeri ini. Saat ini sebagian umat Islam sudah terperangkap dalam perang ini, disadari atau tidak disadari. Banyak pihak yang berkepentingan melancarkan perang pemikiran ini terhadap kaum muslim. Karena itu mari kita lawan dan menangkan perang ini dengan ilmu dan kita bebaskan muslim yang tertawan dalam perang ini hingga Islam kembali menjadi pemimpin dunia,” pungkas Akmal.*/kiriman Anggraini (Jakarta)