Hidayatullah.com– Direktur Eksekutif Muda Muslim Analyze Institute (Main), Ipank Fatin mengatakan, pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dinilai menimbulkan ekses negatif adanya penyesatan secara sistematis tentang ide Islam sebagai ide yang radikal.
“Akhirnya arus perjuangan Islam dianggap sebagai ancaman. Dampak negatif lainnya adalah aparat justru menjadi benteng penghalang dari keberjalanan dakwah Islam, ” ujar Ipank Fatin Sabtu (13/05/2017) dalam acara Focus Group Discussion (FGD) , yang diselenggarakan Forum Pemuda Mahasiswa Islam (FPMI).
Acara bertajuk “Studi Kritis Kaum Muda Muslim atas Pembubaran Gerakan Dakwah Islam” merupakan respon terhadap pemerintah Indonesia yang membubarkan ormas Islam.
Acara yang diselenggarakan di ruang Gedung Ad-Dakwah Lantai 1 pada pukul 08.00- 12.00 WIB ini, dihadiri berbagai organisasi mahasiswa dan pemuda, diantaranya adalah: Lajnah Khusus Mahasiswa HTI, BKLDK, Lembaga-lembaga DakwahKampus di Bandung, PemudaICMI Jabar, HIMA PERSIS Jabar, Gema Pembebasan dan organ-organ lainnya serta perwakilan mahasiswa dari kampus-kampus kota bandung.
Andika Permadi selaku Ketua Lajnah Khsusus Mahasiswa HTI Bandung Raya menyesalkan atas pernyataan Menkopolhukam yang mengatakan bahwa HTI tidak memberi kontribusi positif, menentang tujuan bangsa Indonesia. Padahal menurutnya aktivitas HTI senantiasa melakukan pendidikan politik bagi masyarakatdan tidak pernah mengarah kepada aksi-aksi penentangan secara fisik yang berbahaya.
Selain itu status HTI pun legal untuk beraktifitas di Indonesia karena terdaftar di Kemenkumham. Alih-alih mengancam, HTI menjadi pihak yang lantang menolak hal-hal berbahaya bagi negeri ini seperti saat ada wacana disintegrasi Timor-timur dari Indonesia. HTI pun kerap menolak UU Liberal seperti UU Migas, UU Sindiknas dan lain lain.
Selaras dengan hal itu, Mashun Sofyan sebagai tokoh yang aktif dalam pergerakan FPMI ini melihat bahwa HTI dalam kancah nasional senantiasa menyajikan gambaran Islam yang menjadi solusi atas problematika umat.
Diantara permasalahan yang disinggung adalah tentang korupsi dan aset yang dijual kepada asing. HTI berkonstribusi untuk umat dan membangun negeri ini dengan membina generasi muda serta menjauhkan dari gaya hidup yang hedonisitik akibat serbuan peradaban Barat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Pemerintah memberikan sikap yang tidak baik, padahal dakwah membela Islam harus didukung bukan dikriminalisasi termasuk mengkriminalkan ulama. Hal ini menjadi pertanyaan besar mengapa rezim saat ini begitu represif terhadap perjuangan Islam?” ungkapnya.
Sementara Dilan dari HIMA Persis Jawa Barat, mengatakan, semestinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari HTI karena merupakan gerakan kultural (pemikiran).
Sementara Ferdiman Bariguna dari Pemuda ICMI Jabar berharap pembubaran gerakan dakwah Islam harus dijadikan momentum dalam membangkitkan pemuda dan ketertarikannya kepada Islam.*/kiriman Tatang Hidayat (Bandung)