Hidayatullah.com– “Lembaga sosial harus terbuka, berjalan sesuai syariat dan mau terus dinasihati,” pesan Prof Dr KH Didin Hafidhuddin.
Ini ia sampaikan di sela-sela melakukan rangkaian ujian terhadap mahasiswa di ruangannya sebagai Direktur Pasca Sarjana Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, Jawa Barat, Senin (13/11/2017).
“Lembaga zakat atau sosial saat ini terlalu santai berada di zona nyaman. Nyaman dengan program-program itu saja. Sedangkan masyarakat miskin, perlu pendampingan yang berkesinambungan. Mengubah mereka menjadi merdeka ekonomi adalah harapan para kaum dhuafa,” sambungnya ketika ditemui manajemen sebuah lembaga zakat/sosial.
Baca: BAZNAS Harus Mampu Bisa Mengatur Seluruh Lembaga Amil Zakat di Indonesia
Menurut mantan Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) ini, potensi masyarakat Indonesia melek terhadap nilai-nilai Islam akhir-akhir ini patut diapresiasi. Tak terkecuali, soal infaq atau sedekah.
“Banyak, masyarakat Muslim begitu disentuh dengan isu-isu kemanusiaan, akan selalu bersedia untuk menginfakkan hartanya. Lihat genosida etnis Rohingya, (dan) korban bakar hidup-hidup tertuduh pencuri ampli mushalla di Bekasi. Begitu banyak kaum Muslimin tergugah karenanya. Ada yang mecahin celengan sampai infaq sebisanya untuk membantu penderitaan saudara Muslim lainnya,” ucapnya.
“Tetapi perlu program yang cerdas, untuk bisa menjadi lembaga yang amanah dan terpercaya. Salah satunya, harus mau dinasihati,” lanjutnya.
Baca: Kasus Cak Budi, BAZNAS Imbau Umat Berzakat-Infak Lewat Pengelola Resmi
Dalam rangka menjadikan lembaga itu sebagai lembaga infaq nasional yang dipercaya oleh umat, dalam mengelola dana infaq, zakat, sedekah, dan wakaf sesuai dengan ketentuan syariat, maka, Kiai Didin bersedia menjadi penasihat syariah bagi program dan layanan lembaga ini.
“Alhamdulillah, Rumah Infaq sebagai lembaga yang fokus membina mualaf dan membangun sarana ibadah kepada masyarakat Muslim dhuafa di pedalaman Indonesia, perlu meminta nasihat dan pengawasan dari tokoh yang mumpuni di bidangnya. Alhamdulillah, beliau (KH Didin Hafidhuddin) mau menjadi penasihat syariah,” ucap Yusman Dawolo selaku Pembina lembaga yang bersilaturahim dengan Kiai Didin tersebut.* Kiriman Syukur Sudani Hulu