Hidayatullah.com–Tiga organisasi perempuan Indonesia di Malaysia, yakni Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiah (PCIA), Persatuan Isteri Dosen Asal Indonesia (Perisai), dan Jaringan Lembaga Wanita (JLW) Keadilan Sejahtera mengadakan peringatan hari ibu dengan bedah buku.
Bertempat di Aula Hasanuddin Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, acara yang diselenggarakan tanggal 19 Desember 2013 ini mengusung tema “Menyatukan Potensi Perempuan Indonesia Untuk Membangun Bangsa”.
Kegiatan yang dinahkodai oleh Syarifah Nur, M.Ed, selaku ketua panitia ini terbilang cukup berhasil dalam menghadirkan perwakilan berbagai organisasi seperti perempuan di Malaysia termasuk para peserta yang nemempati shelter di KBRI yang mencapai hampir seratus orang.
Buku yang berjudul “Role Juggling Perempuan sebagai Muslimah, Ibu dan Istri” karangan Andi Sri Suariati Amal, yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama adalah buku yang dibahas dalam acara tersebut.
Buku yang mengangkat tentang peran perempuan ini memang tepat untuk dijadikan bahan renungan bagi para ibu atau pun calon ibu, bahkan untuk para suami dan calon suami.
Dr. Betania Kartika, seorang ustadzah yang juga aktivis pendidikan dan guru senior di Islamic International School Malaysia dan Ellina Supendy, penggiat penulisan serta pengurus Forum Lingkar Pena Malaysia bertindak sebagai pembedah dan pembanding dalam kegiatan bedah buku ini. Keduanya bersama penulis dan moderator menjadi pihak yang sangat berperan dalam mendorong berjalannya diskusi yang hidup sampai acara berakhir.
Seorang perempuan yang telah menikah akan memainkan berbagai peran, sebagai individu, bagian dari keluarga dan bagian dari masyarakat. Sebagai individu dia terikat dengan kewajiban-kewajiban terkait keagamaan, hubungan dengan Tuhannya.
Adapun sebagai bagian dari keluarga, di sini perempuan akan memegang peran penting dalam urusan kerumahtanggaan, tanggung jawab kepada suami, serta urusan pendidikan dan pengasuhan anak. Sementara itu perempuan sebagai bagian dari masyarakat, lebih cenderung kepada peran keluar perempuan yang tidak lain adalah upaya untuk lebih meningkatkan wawasan dan keahlian untuk mendukung peran mereka dalam keluarga.
Acara ini juga dimeriahkan oleh pentas seni yang menghadirkan operet yang berjudul “Ibu, Bersyukur!”, mengangkat kiprah para perempuan yang berperan sebagai ibu dan perempuan berkarir serta keduanya.
Operet ini sebagian besar dibintangi oleh para pekerja Indonesia di salah satu pabrik di Malaysia.
Naskah cerita digarap secara apik oleh Andi Sri Suriati Amal dan dan disutradarai oleh Naimah yang keduanya menjadi panitia sekaligus pengisi acara dalam kegiatan peringatan hari ibu tersebut.
Pembacaan puisi oleh bu Lily Siti Multatuliana, perempuan Indonesia penggiat sastra yang tinggal di Melaka menjadi suguhan yang menarik mendekati akhir acara.
Tak kalah penting, para sponsor yaitu Bank Muamalat, PT Mustika Ratu, Bank Mandiri Remmitance, PT Inbisco dan para hamba Allah yang telah memberikan sumbangan pribadi, menambah kegairahan peserta dengan menyediakan snack, makan siang serta hadiah-hadiah menarik berupa parcel, buku, serta voucher perjalanan umroh.
Dengan acara ini diharapkan semua pihak dapat disadarkan bahwa peran para perempuan bukan hanya hanya sebatas urusan dapur-sumur-kasur, namun dalam urusan yang lebih luas lagi yaitu dalam kontribusinya untuk pembangunan bangsa ini.*/kiriman Tunira Hasanah tinggal di Kuala Lumpur Malaysia, aktif di Persatuan Istri Dosen Asal Indonesia di Malaysia