Hidayatullah.com—Memperingati tiga tahun baiat Pelayan Dua Tanah Suci Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud sebagai Raja Kerajaan Arab Saudi, Universitas Islam Madinah menyelenggarakan kuliah umum dengan tema Sejarah Bendera Arab Saudi dihadiri oleh YM Pangeran Saud bin Khalid bin Faisal bin Abdul Aziz Al Saud Wakil Gubernur Madinah
Kuliah umum diselenggarakan pada hari Rabu, 2 Rabi’uts Tsani 1439 H/20 Desember 2017 di Auditorium Raja Saud bin Abdul Aziz Al Saud, Universitas Islam Madinah dengan pemateri Dr. Abdullah bin Muhammad al-Munif, Kepala Biro Urusan Perpustakaan Universitas Raja Saud Riyadh.
Di malam peringatan 3 tahun Baiat Raja Salman ini, gerbang utama, gerbang masuk dan perpustakaan pusat Universitas Islam Madinah berhiaskan cahaya berwarna hijau, yang merupakan warna dari bendera Arab Saudi.
Rektor Universitas Islam Madinah Dr. Hatim bin Hasan bin Hamzah al-Marzuqi turut menyambut kedatangan Wakil Gubernur Madinah YM Pangeran Saud bin Khalid al-Faisal yang diawali dengan mengunjungi pameran foto Raja Salman dan sejarah bendera Arab Saudi dari masa ke masa.
Baca: Dengan Bendera dan Foto Raja, Wanita Saudi Setir Mobil
Wakil Gubernur Madinah dan Rektor Universitas Islam Madinah juga berfoto bersama dengan perwakilan mahasiswa Universitas Islam Madinah yang menggunakan pakaian adat negara masing-masing, antara lain dari negara Yaman, Bhutan, Pakistan, Somalia, Meksiko, India dan Indonesia.
Eko Kholistio, mahasiswa Indonesia yang ikut serta dalam barisan penyambutan Wakil Gubernur Madinah menggunakan batik dan kopiah hitam.
Para peserta kuliah umum mulai dari staf pengajar, staf administrasi dan mahasiswa menyimak kuliah umum Dr. Al-Munif yang menjelaskan permulaan bendera Arab Saudi, desainnya serta periode-periode perubahannya, mulai dari bendera bulan sabit, hingga bendera pedang, dimana setiap bendera tersebut memiliki arti dan visi yang menceritakan kebanggaan dan ‘izzah dari negeri ini.
Sebagaimana diketahui, bendera Arab Saudi memiliki tulisan kalimat tauhid “La ilaha illallah Muhammad Rasulullah” yang merupakan warisan dari syiar dakwah menuju tauhid pada periode Negara Saudi Pertama (Emirat Dir’iyah).
Dalam peraturan Kerajaan Saudi, melarang menurunkan bendera ini setengah tiang, seandainya dalam keadaan darurat maka boleh diturunkan setengah tiang namun kalimat tauhid diatas harus dihapus, meski hal ini belum pernah terjadi.
Dalam 3 Abad, desain bendera Arab Saudi telah diubah sebanyak 6 kali, mulai dari Negara Saudi Pertama (Emirat Dir’iyah), Negara Saudi Kedua (Emirat Najd) dan Negara Saudi Ketiga (Kerajaan Arab Saudi).*/ Imam Khairul Anas (Madinah)