Hidayatullah.com–Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Aceh menyelenggarakan Musyawarah Wilayah (Muswil) kedua. Acara yang diselenggarakan dengan tema: “Konsolidasi dan Penguatan IKADI Aceh dalam Mendukung Penegakan Syari’at Islam di Bumi Serambi Makkah” diselenggarakan di Hotel Permata Hati, Banda Aceh, Sabtu (26/01/2013) lalu.
Acara Muswil ini dihadiri oleh 20 pengurus daerah kabupaten kota di Aceh dari 23 kabupaten/kota yang ada dan dibuka oleh Kepala Biro Keistimewaan Aceh yang diwakili Kabag Agama Sulaiman Awi.
Dalam sambutannya, pemerintah Aceh menyampaikan sangat mendukung kegiatan Muswil IKADI dan berharap agar IKADI menjadi Partner penting pemerintah Aceh dalam penegakan syari’at Islam di Aceh.
Dr Muhammad Yasir Yusuf, MA, Ketua IKADI Aceh periode 2008-2012 mengatakan bahwa acara tersebut diselenggarakan untuk mengevalusasi program IKADI periode yang lalu, disamping itu juga untuk memilih ketua baru periode 2013-2017.
“Muswil ini bertujuan untuk menyusun program ke depan dan melakukan restrukturisasi kepengurusan sehingga kepengurusan ini akan lebih berjalan dengan tim yang lebih bagus dalam rangka mensosialisasikan Islam yang bersifat Islam universal”, ujarnya saat dijumpai di sela-sela acara Muswil.
Muhammad Yasir Yusuf juga menegaskan, bahwa Muswil ini dilaksanakan dalam rangka mencari posisi yang tepat bagi IKADI dalam berkiprah untuk menegakkan Islam di Nanggroe Aceh Darussalam.
“Muswil ini akan mengevalusasi program kepengurusan IKADI periode yang lalu sehingga Muswil IKADI bukan hanya bertumpu pada siapa yang akan menjadi ketua ke depan, akan tetapi bagaimana menyusun gerak langkah bagaimana ajaran Islam hidup di tengah-tengah masyarakat sehingga mampu berkiprah secara ideal dalam penegakan syari’at Islam”, jelasnya.
Muhammad Yasir Yusuf menegaskan bahwa IKADI siap menjadi partner pemerintah dalam penegakan syari’at Islam.
“Pada saat yang bersamaan IKADI juga diharapkan bisa menjadi partner pemerintah Aceh dalam mensosialisasikan nilai-nilai syari’ah dalam kehidupan masyarakat Aceh sekaligus memberikan masukan kepada pemerintah Aceh bagaimana bentuk dan pola penegakan syari’at Islam karena pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri dalam menegakkan syari’at Islam. Pemerintah harus didukung oleh ormas-ormas Islam, ujarnya.
Menjadi referensi
Muhammad Yasir Yusuf, yang juga Pembantu Dekan 1 Fakultas Syari’ah IAIN Ar-Raniry ini juga mengharapkan agar da’i IKADI bisa menjadi referensi dan rujukan masyarakat sekalaigus uswah di tengah-tengah masyarakat yang bisa mereferinskan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin.
“Oleh karena itu, profil da’i yang diharapkan ke depan adalah bukan hanya da’i yang mampu yang melakukan orasi dan penceramah, menguasai media sosial internet, namun pada saat yang bersamaan juga memiliki kemapanan ekonomi sehingga mampu mencerahkan masyarakat dari sisi pemikiran, rohani, maupun peningkatan kesejahteraan ekonomi ummat”, tegasnya.
Dalam Muswil ini muncul empat kandidat yang akan memimpin IKADI Aceh periode tahun 2013-2017. Empat kandidat itu adalah Ust Mulyadi Nurdin, Lc, MH yang saat ini menjabat sebagai ketua IKADI Banda Aceh, Ust Syafi’i ketua IKADI Aceh Besar, Ust. Safrilsyah, M.Si, dan juga Ust Dr.Muhammad Yasir Yusuf, MA sendiri yang kembali diminta oleh peserta Muswil untuk dicalonkan kembali untuk memimpin organisasi tersebut untuk periode selanjutnya. Pemilihan ketua baru akan dilaksanan Sabtu malam. Para peserta akhrinya sepakat memilih Dr Muhammad Yasir Yusuf, MA sebagai ketua IKADI baru melanjutkan jabatannya untuk periode kedua.*/kiriman PW Ikadi Aceh