Hidayatullah.com–Bertempat di kampus Yayasan Al-Kahfi Pondok Pesantren Hidayatullah Surakarta, mulai Selasa – Kamis, (26 – 28 Desember 2017) berlangsung kegiatan Dauroh Murabbi Pandu Hidayatullah.
Acara yang diikuti oleh guru-guru sekolah Hidayatullah se DIY dan Jawa Tengah ini berlangsung selama 3 hari, dan diikuti oleh 71 guru di lingkungan Hidayatullah DIY dan Jawa Tengah.
Daurah Murabbi Pandu Hidayatullah DIY-Jawa Tengah ini diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah DIY dan Jawa Tengah.
Fuad Fakhrudin, Kepala Departemen Pendidikan Hidayatullah Wilayah DIY-Jateng menyampaikan bahwa tujuan diadakan kegiatan ini “Mencetak murabbi Pandu Hidayatullah yang memahami pola pembinaan kepanduan sehingga mampu mengantarkan murid / santri mencintai sekaligus berkepribadian Islam”.
Salah satu pemateri, Ustadz Fathurrahman, menyampaikan, misi besar Hidayatullah adalah terbangunnya peradaban Islam. Pandu Hidayatullah adalah wadah kaderisasi. Di dalamnya ada kurikulum kaderisasi dan ada aspek yang akan ditransfer untuk anak.
” spek yang sangat mendasar dalam Pandu Hidayatullah adalah aspek ruhiyah, kemudian ijtimaiyah, tsaqafah, dan jasadiyah,” lanjut Ustadz Fathurrahman.
Ada 5 paket dalam ruhiyah, yaitu shahihul aqidah (akidah yang benar), mutakholliqun bil Qur’an (berakhlak dengan Al-Quran), mujiddun fil ‘ibadah (semangat dalam beribadah), da’in illallah (mengajak kepada Allah), dan multazimun bil jama’ah (komitman dalam berjamaah),” katanya.
Bermacam materi diajarkan pada kegiatan ini, mulai dari mengolah ruhiyah dengan keilmuan keislaman (tsaqafah islamiyah), menekankan shalat berjamaah, membaca Al-Quran, menegakkan shalat malam, serta banyak kegiatan lainnya, juga pemahaman umum, seperti bagaimana memberi pertolongan pertama kepada korban, teknik memadamkan api jika ada kebakaran, dan masih banyak lagi. Tidak kalah penting adalah mengolah jasadiyah dengan baris-berbaris (PBB), olahraga pagi, dan lain sebagainya.*/ Yuliasfita, Mahmud Thorif (Yogyakarta)