Hidayatullah.com– Musibah gempa bumi yang menimpa masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) terus mengundang uluran empati dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Setidaknya hal itu dibuktikan oleh ratusan santri sekolah yang bernaung di bawah manajemen Lembaga Pendidikan dan Pengkaderan (LPP) Hidayatullah, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Sekolah yang dimaksud, di antaranya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Al-Aulad, Raudhatul Athfal Hidayatullah, Madrasah Ibtidaiyah Raadhiyatan Mardhiyyah, hingga Sekolah Menengah Hidayatullah, Balikpapan.
Baca: Pengungsi Sembalun Sumbang 45 Ton Sayuran ke Korban Gempa Lombok
Pagi itu, Selasa (07/08/2018), aksi penggalangan dana dilakukan secara serentak di masing-masing sekolah, yang berlokasi di Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur tersebut.
Meski hanya diwadahi sekotak kardus bekas dan selembar spanduk kecil bertuliskan “Peduli dan Mendoakan Lombok”, namun murid-murid tetap terlihat antusias berlomba memasukkan uang yang dimilikinya ke dalam kardus berwarna coklat itu.
“Senang bisa ikut sedekah,” ucap Samir As-Suyuthi, murid kelas I MI tersebut. Ia mengaku sebelumnya dibekali uang dari rumah, khusus untuk disumbangkan ke Lombok.
Dalam kesempatan terpisah, Abdul Ghofar Hadi, Ketua LPP Hidayatullah berharap, program ini tidak hanya dimaksudkan untuk membantu korban bencana, tapi juga sebagai pembiasaan peduli terhadap orang lain.
“Gerakan infak dan sedekah ini diupayakan menjadi budaya nawafil yang melekat pada setiap santri,” ujar Abdul Ghofar.
Masih di Teritip, jamaah Masjid Agung Ar-Riyadh juga seolah tak mau ketinggalan dalam meringkankan beban saudaranya di Lombok.
Baca: Tanda Cinta Keluarga Palestina, Bangun Masjid Darurat untuk Korban Gempa NTB
Bakda shalat subuh berjamaah, Kamis (09/08/2018), diadakan serah terima bantuan yang diserahkan oleh seorang ustadz Hamudi mewakili jamaah masjid yang sedang menyelesaikan renovasi pembangunan masjid.
Sedianya dana sumbangan tersebut diterima dan disalurkan langsung oleh Muslihuddin Mustakim, Ketua DKM Ar-Riyadh.
Qaddarallah, rumah orangtua Muslihuddin dan masjid di kampungnya ikut rata dengan tanah di Lombok Utara.
“Agak susah dijangkau bantuan daerah ini,” ucap Muslihuddin sambil menyebut alamatnya di Dusun Batu Llir, Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara.*
Baca: Pengungsi Korban Gempa Membutuhkan Tim Medis dan Obat-obatan