Hidayatullah.com—Benteng bangsa kuno Kan’an-Mesir yang berasal dari masa sekitar 3.200 tahun silam ditemukan tim arkeolog ‘Israel’. Hal ini dilaporkan Otoritas Kepurbakalaan ‘Israel’ (IAA) pada Ahad (23/8/2020).
Selama periode tersebut, bangsa Kan’an, Israel, dan Filistin saling berperang, ketika Israel kuno dikuasai oleh bangsa Mesir. Benteng persegi sepanjang 18 meter ini ditemukan di dekat kota yang disebut Kiryat Gat saat ini, kutip kantor berita Xinhua.
Benteng itu dibangun oleh orang Kan’an di bawah arahan Mesir untuk mempertahankan diri dari bangsa Filistin, yang menetap di daerah dataran pantai selatan dan membangun kota-kota besar di sana.
Dengan demikian, bangunan itu berfungsi sebagai benteng perbatasan antara kerajaan Kan’an di Lakhis, yang diperintah oleh bangsa Mesir, dan kerajaan Gath Filistin di barat. Benteng tersebut dibangun di lokasi strategis, mengarah ke jalan utama yang menghubungkan area itu dengan dataran pantai.
Strukturnya memiliki pintu masuk besar yang terawat dengan baik dan dipahat dari batu tunggal berbobot sekitar tiga ton. Selain itu, terdapat halaman yang dilapisi lempengan batu, serta pilar di bagian tengah dengan ruang-ruang yang berada di sisi-sisinya.
Ratusan bejana tembikar, beberapa masih utuh, terpampang di dalam ruangan, termasuk mangkuk dan cangkir untuk beribadah, serta banyak mangkuk lainnya yang beberapa di antaranya bergaya Mesir. Pada pertengahan abad ke-12 SM, bangsa Mesir meninggalkan wilayah itu, menyebabkan kehancuran luar biasa di kota-kota Kan’an yang tidak terlindungi dari orang Filistin.
Sejarah mencatat, kabilah-kabilah Arabiyyah –bangsa Kan’an, Amuriyyah, Yabusiyyah, dan Finikiyyah– adalah bangsa yang paling pertama mendiami wilayah Palestina. Ahli sejarah barat dan timur sepakat sekitar tahun 2.500 SM, mereka menetap di wilayah pantai dan gunung-gunung.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Adapun kabilah Yabusiah mendiami kawasan Al-Quds dan membangun kota di sana yang dinamakan kota Yabus. Dengan demikian bangsa Palestina saat ini adalah keturunan suku-suksu tersebut. Suku Kan’an membangun 119 kota. Sementara bangsa Yahudi tidak ada ada satupun tanda-tanda pernah mendiami kawasan ini sebagaimana disebutkan kitab Taurat maupun Injil.*