Hidayatullah.com–Melanjutkan misi dakwah, lembaga sosial kesehatan Islamic Medical Service (IMS) membuka Rumah Qur’an Punk bagi mereka yang ingin hijrah di daerah Gadog, Bogor Jawa Barat, Ahad (20/03/2020) kemarin. Rasa syukur itu disampaikan oleh Direktur IMS, Imran Faizin.
“Hari penuh berkah, berkumpul dengan anak Punk yang siap hijrah melalui Program Rumah Qur’an,” ujar Imran saat membersamai teman-teman Punk di Gadog Bogor, Ahad (20/03/2021).
“Hari ini IMS kembali membuka Rumah Qur’an atau Camp qur’an Punk di daerah Gadog Bogor, semoga dengan diadakannya Ruma Qur’an ini, nantinya bisa menjadi tempat anak punk yg masih di jalanan untuk belajar banyak hal, tidak hanya balajar Qur’an dan ilmu agama, namun sebagai tempat untuk pembinaan ruhani, ekonomi dan life skill,” lanjut Imran menyampaikan.
Imran Faizin mengatakan anak-anak punk yang selama ini berada di sekitar puncak dan daerah Gadog Bogor banyak yang ingin hijrah. “Ini adalah kesempatan bagi kita untuk mewadahi dan membina mereka dalam proses hijrahnya,” tuturnya.
Sebelumnya mereka telah mengetahui IMS lewat sesama anak punk yang lebih dahulu dibina oleh IMS. Mereka punya keinginan kuat untuk berubah menjadi yang lebih baik seperti contohnya anak unk yang ada di Jakarta, Cibinong, Bekasi dan Cileungsi yang sudah lama hijrah dan memperdalam agama lewat jalur Rumah Qur’an dan Camp Qur’an.
“Saya pengen belajar sholat yang bener, baca Qur’an dan ngerti yang lainnya. Selama ini saya sudah salah jalan, tapi ngga ingin terus-menerus begini. Saya mau tobat,”ucap Iyung alias khairul Sahabat Tobat yang seluruh tubuhnya dipenuhi tato.
Alhamdulillah lanjut Iyung hari ini dipertemukan dengan IMS, InsyaAllah saya akan ikut program Camp Punk Ramadhan yang akan diselenggarakan oleh IMS pada bulan Ramadhan nanti.
Lebih lanjut, Iyung menceritakan awal mula tertarik gabung IMS, Ia menyebut cara dakwahnya IMS sedikit beda, sebab tidak harus masjid atau mushola yang jadi tempat belajar.
“Saya tertarik bergabung belajar bersama IMS karena dalam program belajarnya tidak mesti di masjid, mushola atau tempat pengajian. Dimanpun bisa selama tempat itu bersih, aman dan nyaman,” terangnya.
“Kami kadang belajar di pinggir jalan, pinggir kali, tempat parkir, tanah lapang, warung dan bahkan cafe. IMS tidak mempermasalahkan tato kami, jika mau hapus akan dibantu dan fasilitasi. Tapi jika belum mau dihapus, gapapa juga yg penting ayo berubah dan belajar bersama,” beber Iyung menjelaskan.
“InsyaAllah dakwah ini akan terus dikawal, dan IMS akan akan banyak mendirikan Rumah Qur’an Punk di beberapa tempat di Jabodetabek serta kota-kota lainnya, kami minta doa dan dukungannya semoga Program keummatan ini diberikan kelancaran dan kemudahan,” Kata Imran Faizin menegkaskan.
Diketahui saat ini IMS sudah mempunyai 8 titik Rumah Qur’an Punk yang tersebar di daerah Jabodetabek. IMS dalam sosialnya memang menjadikan Rumah Qur’an Punk sebagai program keummatan. Program itu sudah berjalan selama 2 tahun. *Alamsyah Jilpi