Hidayatullah.com—Prestasi kembali diukir oleh santri Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya. Kali ini dalam ajang Olimpiade Matematika ITS (OMITS) 15th 2022.
Lomba tingkat nasional ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa (Himatika) ITS. Babak final digelar pada Ahad (04/09/22), di Gedung Departemen Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Rasya Dzakyulhaq Elfarisi dan Zinedine Sastra Akbar, keduanya dari kelas 6C SD Luqman Al-Hakim Pesantren Hidayatullah Surabaya berhasil meraih juara 1 tingkat Sekolah Dasar (SD). Dua santri yang memiliki hobi membaca ini berhasil menyelesaikan soal-soal di babak final dengan nilai tertinggi dan meraih juara.
Hebatnya lagi, juara 1 tingkat SMP dimenangkan oleh SMP Luqman Al-Hakim, yang sama-sama merupakan unit pendidikan di bawah naungan Pesantren Hidayatullah Surabaya. Ananda Syauqi Faza dan Farrel Athala Satriadaiva, yang juga alumni SD Luqman Al-Hakim Surabaya, meraih hasil terbaik di ajang kompetisi ke 15 ini.
So, juara 1 tingkat SD dan SMP diborong oleh santri Hidayatullah Surabaya. Babak penyisihan dilaksanakan secara online, sedangkan babak semifinal dan final digelar secara offline. Lomba tingkat nasional bertema “Time to Tell Your Tale to Them” ini memperebutkan sejumlah hadiah dan penghargaan.
Antara lain Free Pass Matematika ITS, uang pembinaan, sertifikat, medali, dan tropi bergilir Presiden Republik Indonesia. Kepala SD Luqman Al-Hakim Surabaya yang juga sekaligus Ketua Departemen Pendidikan (Kadepdik) Hidayatullah Jawa Timur, Ustad Adi Purwanto, M.Pd mengaku bersyukur sekaligus bangga dengan prestasi yang sudah diraih oleh anak didiknya. “Alhamdulillah, bahwasannya siswa dari sekolah Islam memiliki kompetensi, potensi, dan prestasi serta penuh percaya diri mampu bersaing di tingkat nasional, bahkan internasional,” jelasnya.
Ustad Adi Purwanto menambahkan, konsistensi berprestasi ini menjadi salah satu bukti bahwa perjuangan dakwah melalui prestasi, senantiasa akan mendapatkan pertolongan dari Allah. “Jika menuntut ilmu adalah ibadah, maka berprestasi adalah dakwah. Kami telah bertekad bahwa berprestasi adalah jalan dakwah kami, InsyaAllah biidznillah,” tutup beliau.
Sementara itu, Kepala SMP Luqman Al-Hakim Surabaya, Ustad Abdurochman Kholil, mengatakan pihaknya mengapresiasi setiap bakat siswa untuk dapat mengembangkan diri agar meraih kesuksesan. Dan juga berharap agar setiap santri kelak di kemudian hari menjadi pribadi yang profesional di bidang masing masing, berintegritas tinggi, amanah, dan berakhlaqul karimah.
Prestasi ini tentunya bukanlah sebuah kebetulan apalagi keberuntungan semata. Di balik prestasi ini tentu terdapat doa, mujahadah, kedisiplinan, kekompakan tim, dukungan orang tua dan sekolah serta maunah dari Allah Swt.*