Hidayatullah.com— akan memimpin jamaah Indonesia pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1434 Hijriyah/2013 sebagai Amirul Hajj. Menag akan didampingi KH Ma’ruf Amin sebagai Naib Amirul Hajj dan HM Suparta sebagai Sekretaris Amirul Hajj.
Sedangkan anggota Amirul Hajj; KH Masdar Farid Mas’udi, H Syafiq Mughni, Ali Ghufron Mukti, Yusnar Yusuf Rangkuti, Ary Ginanjar, Moh Izzi Mukhsin, dan Musyfiq Amrullah. “Rombongan Amirul Hajj dari berbagai fungsionaris, dari NU, Muhammadiyah, Al Washliyah, pondok pesantren, dan tokoh masyarakat,” kata Menag, seperti disiarkan laman Kemenag, Kamis (26/9/2013).
Menteri Agama mengatakan, haji mengalami kenaikan kualitas dari sisi penyelenggaraan. Misalnya, jika tahun 2009 posisi pemondokan ke Masjidil Haram dengan jarak terjauh bisa mencapai 12 km, tahun 2010 jarak terjauh 4 km. Tahun 2011 dan tahun berikutnya jarak terjauh 2,5 km.
“Kita ingin mendekatkan lagi tidak bisa karena biaya sewa selalu naik, apalagi tahun 2011 sudah ada rencana pembokaran gedung-gedung sekitar Masjidil Haram. Dan dampak dari pembongkaran gedung, yang semula jamaah berada di belakang, sekarang di depan. Harga pemondokan melambung naik,” kata Menag.
Selain itu yang perlu dicatat, lanjut Menag, kemajuan dalam pengelolaan keuangan haji. “Pengelolaan uang haji dari waktu ke waktu meningkat kualitasnya. Ada manfaat dari optimalisasi setoran awal, untuk biaya paspor, asuransi, makan di asrama haji, di Jeddah, di Arafah, Mina dan Madinah, general service, serta biaya pemondokan,” terangnya.
Menag menyatakan, pengelolaan keuangan haji sangat terbuka dan transparan, karena dari sisi penggunaan anggaran haji selalu dibahas dengan Komisi VIII DPR. Setelah ada persetujuan dikontrol oleh banyak pihak.
“Ada DPR, DPD, KPK, BPK, BPKP, PPATK, media, LSM, dan yang baru KPHI,” ujarnya, seraya menambahkan penyelenggaraan haji merupakan pekerjaan pemerintah yang paling banyak menarik perhatian.*