Hidayatullah.com—Setiap Muslim selalu berharap suatu saat akan menjejakkan kakinya di Tanah Suci Makkah dan menunaikan ibadah haji. Sebagian besar jamaah saat ini menempuh jalan udara, tetapi Kharlzada Kasrat Rai melakoninya dengan berjalan kaki.
Pria Pakistan berusia 37 tahun itu berangkat dari Karachi pada 7 Juni 2013. Untuk mencapai kota Makkah, dia melewati negara Iran, Iraq dan Jordania dengan berlajan kaki sejauh 6.387 kilometer.
Perjalanan panjangnya berakhir pada 1 Oktober 2013 di Makkah, dengan sambutan seperti pahlawan pulang perang. Kasrat Rai disambut oleh sejumlah pejabat Arab Saudi, perwakilan dari para imam Masjidil Haram, komunitas Pakistan di Makkah, serta banyak orang lainnya dari berbagai negara.
Untuk menuju Mina, sekitar 8 kilometer dari Makkah, Kasrat Rai juga menempuhnya dengan berjalan kaki.
Meskipun perjalanannya mengandung “resiko”, namun Kasrat Rai merasa aman dan bisa tiba dalam keadaan selamat.
Dia mengatakan, orang-orang yang ditemui selama perjalanan sangat ramah dan memberikan dukungan kepadanya. Di Makkah ada orang yang bersedia memberikannya akamodasi.
Jalan kaki menempuh jarak yang sangat jauh, bukanlah barang baru untuk pria yang berkulit hitam seperti gosong terpanggang matahari itu. Pada tahun 2007, dia menempuh jarak 1.999 kilometer berjalan kaki antara Khyber menuju Karachi di Pakistan selama 85 hari. Pada tahun 2009, dia berjalan 327 kilometer dari Lahore ke Islamabad selama 14 hari. Dan berjalan 222 kilometer dari Islamabad ke desa Chakutni dalam waktu 9 hari.
Tahun 2011 dia mengulangi perjalanannya antara Khyber dan Karachi, tetapi menempuh jarak yang lebih jauh, sepanjang 2.287 kilometer dalam 72 hari.
Pemegang dua kali Rekor Dunia Berjalan untuk Perdamaian itu kepada Al-Arabiya mengatakan, lewat perjalanannya tersebut dia ingin menyampaikan “pesan damai” kepada dunia dan “mengecam segala macam terorisme.”*