Hidayatullah.com– Selain di Indonesia, shalat gerhana bulan (shalat khusuful qamar) juga digelar di negara-negara lain, termasuk Arab Saudi. Shalat gerhana digelar berjamaah di Masjidil Haram, saat gerhana bulan terjadi di langit Makkah Al-Mukarramah sejak Selasa (16/07/2019) malam sampai lewat Rabu dinihari (17/07/2019) waktu setempat.
Berdasarkan pantauan langsung di Masjidil Haram, sejak Selasa malam menjelang Rabu dinihari, jamaah dari berbagai negara termasuk Indonesia berdatangan membanjiri kawasan masjid suci itu.
Shalat khusuf di sini dilaksanakan selama hampir satu jam, sejumlah dua rakaat. Shalat dimulai pada hari Selasa sekitar pukul 23.20 sampai Rabu pukul 00.15 waktu Arab Saudi (WAS).
Bertindak sebagai imam shalat yaitu Syeikh Abdullah bin ‘Awwad Aljuhany.
Ketika shalat khusuf digelar, terlihat bulan dalam fase gerhana sebagian di langit Masjidil Haram. Dari kawasan pintu Marwah menuju Terminal Syeib Aamiir, gerhana bulan dapat dilihat di sisi atas Zam Zam Tower.
Usai shalat gerhana, khatib menyampaikan khutbah, antara lain mengajak jamaah untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
“Mari kita tingkatkan taqwa dan marilah kita ingat bahwa fenomena alam ini tanda kekuasaan Allah,” ujarnya sebagaimana dilansir Media Center Haji (MCH) Kementerian Agama, Rabu (17/07/2019).
Ribuan jamaah calon haji asal Indonesia turut mengikuti shalat gerhana di Masjidil Haram. Mereka berkelompok sesuai dengan rombongannya. Sebagian dari jamaah itu baru akan melakukan umrah wajib, sebab mereka baru datang dari Madinah setelah beribadah arba’in selama 8 hari di kota tersebut.
Meski banyak yang terlihat lelah, namun jamaah bersemangat ingin melihat langsung Ka’bah dan shalat di Masjidil Haram. Kedatangan mereka bertepatan dengan terjadinya gerhana bulan sebagian yang juga dapat dipantau dari kawasan Masjidil Haram.*