Hidayatullah.com—Hari Sabtu, Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali telah melakukan pertemuan dengan Menteri Haji Kerajaan Arab Saudi Bandar bin Mohammed al-Hajjar.
Menag mengakui bahwa pertemuan ini baru sebatas kunjungan kehormatan untuk menyampaikan ucapan terima kasih Presiden SBY kepada Raja Abdullah bin Abdul Aziz As-Su’ud atas kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji 2013.
Dalam pertemuan tersebut, lanjut Menag, Menteri Haji Arab Saudi menyatakan bahwa penyelenggaraan haji telah selesai pada hari ini dan pada hari ini juga adalah hari pertama persiapan penyelenggaraan haji 2014.
“Selaku Menag, saya menyambut baik pernyataan itu dan kami menyatakan bahwa pada kesempatan yang baik nanti, apabila Menteri Haji berkenan,kami akan menyampaikan masukan-masukan untuk lebih baiknya penyelenggaraan ibadah haji tahun yang akan datang,” tegas Menag dalam jumpa pers di Jeddah, Sabtu (19/10/2013) dikutip tim Media Center Haji (MCH).
“Bandar Al-Hajjar berjanji akan mengundang Menag dan sangat terbuka untuk menerima masukan-masukan dari Pemerintah Indonesia,” tambah Menag.
Disinggung mengenai masukan apa yang nanti akan disampaikan kepada Menteri Haji Arab Saudi, Menag memberikan beberapa bocoran, yaitu: mengusulkan kembali penggunaan bahasa Indonesia sebagai petunjuk arah di beberapa tempat strategis, baik Masjidil Haram maupun Mina.
Selain itu, Menag juga akan mempertanyakan apakah tahun 2014 kebijakan pemotongan 20% akan dicabut. “Pengalaman pada tahun ini kan terlihat lancar-lancar saja. Pihak yang membangun Masjidil Haram tahap 2 tentu juga sudah mempunyai pengalaman pada tahun ini,” terang Menag.
Menag juga mengaku bahwa dirinya akan terus memberikan support pada penegakan hukum yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi terkait dengan larangan haji tanpa izin resmi. Menurutnya, jamaah haji domestik yang melaksanakan haji tanpa izin akan mendapat sanksi yang sangat berat. Jamaah haji internasional yang tidak mendapatkan izin namun masuk ke wilayah Saudi Arabia juga akan mendapatkan sanksi yang sangat berat.
“Penegakan hukum seperti inilah yang kemudian kita rasakan pada penyelenggaraan haji 2013 ini demikian lancar,” ujar Menag.Menag juga akan terus mendorong beberapa pembangunan strategis, seperti pembangunan toilet di Arafah. “Sekarang kan belum seluruhnya , baru sebagian, tapi kita akan dorong terus itu,” tutur Menag.
Pada kesempatan bertemu dengan Menteri Haji nanti, Menag juga akan menanyakan kebijakan pembangunan sarana perhajian di masa yang akan datang. Apakah Mina akan dibangun? Apakah Arafah akan dibangun? Seiring dengan meningkatnya kapasitas di Masjidil Haram, meningkatnya kapasitas di Jamarat.
“Kalau kapasitasnya meningkat , maka potensi bagi Indonesia khususnya dan jamaah dunia umumnya untuk menambah kuota, terbuka peluangnya,” terang Menag.
Selain itu, Menag juga akan menyampaikan hasil evaluasi, baik yang dilakukan oleh Itjen Kemenag, Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI), Badan Pusat Statistik (BPS), termasuk masukan dari para wartawan kepada Pemrintah Arab Saudi agar bisa ditindaklanjuti dalam penyelenggaraan haji 2014 yang akan datang.
“Salah satunya, jamaah haji Indonesia 2014 hendaknya tidak ditempatkan di Mina Jadid, karena terlalu jauh,” ujar Menag.
“Jika tidak ada tempat lain, karena yang ada di Mina Jadid bukan hanya Indonesia tapi juga jamaah dari berbagai negara, kita mau meminta izin untuk bisa mempergunakan kereta. Sudah dihitung, dari Mina Jadid ke stasiun kereta itu hanya 2 km, sedangkan dari Mina Jadid ke Jamarat itu jaraknya antara 6 – 8 KM,” tutup Menag.
Dalam pertemuan di Kantor Menteri Haji Kerajaan Arab Saudi Bandar bin Mohammed di Jeddah itu, Menag didampingi oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Anggito Abimanyu.
Kepada Menteri Haji, Menag juga menyampaikan apresiasi terhadap kinerja petugas keamaan Arab Saudi dalam mengatur lalu lintas di Arafah, Mina, dan kawasan Masjidil Haram sehingga jamaah bisa menjalankan ibadah dengan baik dan nyaman.
“Atas nama Presiden SBY dan atas nama jamaah haji Indonesia, kami mengucapkan terima kasih dan penghormatan setinggi-tingginya kepada raja Abdullah bin Abdul Aziz as-Su’ud dan kepada Menteri Haji Bandar Al-Hajjar selaku tuan rumah yang sukses dan baik dalam pelaksanaan haji 2013 ini,” tutur Menag.*