Hidayatullah.com–Sebagai bagian dari Orphan Kafala Program, tahun ini 105 anak yatim dari Aceh menjadi tamu Raja Abdullah yang diundang untuk melakukan ibadah haji.
Mereka adalah anak-anak yang orangtuanya telah menjadi korban bencana Tsunami tahun 2004 silam.
Mereka terdiri dari 44 pria dan 61 perempuan dan berusia 18 tahun kebawah. Demikian lapor Arab News, Senin (13/10/2014).
Bagi mereka bisa melaksanakan haji tahun ini adalah sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.
“Kami tidak dapat mengungkapkan kegembiraan kami bisa melakukan haji. Itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi kami,” kata Badriah binti Nurdin.
“Ketika orang-orang di negara kami harus menunggu giliran selama 20 tahun lebih untuk melaksanakan haji kami bisa menunaikan ibadah haji pada usia muda. Untuk itu kami berterima kasih dan berhutang budi kepada Raja Abdullah,” tambahnya.
“Kami berterima kasih kepada Islamic Development Bank (IDB) dan Organisasi Kerjasama Negara-Negara Islam (OKI) yang telah memberikan pelayanan terbaik selama kami tinggal di Makkah, Madinah dan Jeddah,” kata Salmi bin Musa Ilyas, anak yatim lainnya.
“Kami cukup beruntung mendapatkan dukungan dan perhatian dari Raja Abdullah. Kami berdoa untuk kesehatan raja dan kemakmuran Kerajaan Saudi,” tambahnya.
“Menyaksikan Ka’bah di Masjidil Haram adalah pengalaman yang istimewa. Kami akan menghargainya sepanjang usia,” kata Sri Mustina binti Jeelani. Dia berharap gerakan mulia ini berlanjut di masa depan sehingga memungkinkan semua anak yatim korban Tsunami lainnya bisa menunaikan ibadah haji.*