Hidayatullah.com– Sebanyak 191 jamaah haji Indonesia tercatat wafat di Arab Saudi, setelah puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) telah berakhir.
Dari jumlah tersebut, 14 jamaah merupakan haji khusus. Jamaah yang wafat berasal dari berbagai embarkasi di Indonesia. Seperti Jakarta, Padang, Palembang, Surabaya, Batam, dan lainnya, mengutip data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, Jumat (16/08/2019), pukul 02.21 Waktu Arab Saudi.
Sebelumnya Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Eka Yusuf Singka mengatakan, selama fase Armuzna, jamaah haji meninggal tercatat 21 orang.
“13 jamaah haji meninggal di RS Arab Saudi, 4 meninggal di tenda, dan 1 orang meninggal di Jabal Rahmah. Sudah dilakukan evakuasi. Dan 3 jamaah haji wafat saat perjalanan rujukan ke RS Arab Saudi. Di klinik Mina tidak ada yang meninggal, ” ujarnya kutip MCH, Sabtu (17/08/2019).
Jamaah haji Indonesia yang kondisi kesehatannya kurang baik jika tetap dirawat di Arab Saudi akan di-tanazul-kan (dipulangkan) lebih awal ke Indonesia. Hal itu juga atas permintaan pasien bersangkutan.
“Kita lihat kondisinya penyakitnya dan atas kemauan bersangkutan dan ketua kloter ingin dipulangkan lebih awal. Kan sudah berhaji dan bila kondisinya sakit berkelanjutan,” ujarnya.
Eka mengimbau jamaah haji yang baru kembali dari Mina untuk saat ini tidak terlalu banyak melakukan aktivitas karena kondisi jamaah yang masih kelelahan.
Seperti tahun sebelumnya, Pemerintah Indonesia memfasilitas perubahan jadwal kepulangan (tanazul) bagi jamaah haji ke Tanah Air, dengan berbagai alasan.
Tercatat, sebanyak 187 jamaah haji Indonesia akan dipulangkan lebih awal atau di-tanazul-kan ke Tanah Air karena sakit. Saat ini jamaah dalam proses pemulihan agar siap menjalani penerbangan panjang.
Eka mengatakan, mereka yang dipulangkan lebih awal itu umumnya karena menderita penyakit jantung dan saluran pernapasan seperti asma berat dan pnemonia berat yang saat ini masih dirawat di RSAS dan KKHI.
“Dalam waktu ini kita terus berusaha supaya mereka bisa mendapatkan perawatan terbaik dan bisa sembuh, duduk, dan kembali ke Tanah Air dengan baik,” lanjut dia.*