Hidayatullah.com – Calon Jamaah Haji (CJH) sedikit demi sedikit berangkat menuju Saudi Arabia, namun tidak sedikit calon Jamaah Haji yang sengaja membawa barang yang dilarang, petugas imigrasi di asrama haji Embarkasi Surabaya akan memeriksa barang bawaan jamaah haji. Jika ditemukan barang yang terlarang untuk dibawa, maka akan dikeluarkan oleh petugas.
Beberapa barang terlarang yang sering dijumpai dan ditemukan di koper para CJH diantaranya seperti cutter, pisau dapur, gunting kecil, minyak goreng dan obat-obatan. Menurut pihak PPIH, semua barang yang dibutuhkan saat ini dapat diperoleh dengan mudah di Arab Saudi, sehingga Jamaah cukup membawa uang atau kartu ATM logo VISA.
Kloter 6 dari Bondowoso dan Situbondo masih saja ditemukan minyak goreng dalam koper besar 32 kg. Hal tersebut diketahui dari pemeriksan x-ray penerbangan angkasa pura. Seperti halnya CJH asal Situbondo, Ronal, dalam tas besarnya terdapat minyak goreng.
Dia berdalih bahwa minyak goreng tersebut merupakan titipan mukimin (orang indonesia yang sudah menetap di arab Saudi, red) yang ada disana.
“Ini tidak boleh banyak-banyak,” ujar petugas, sambil mengeluarkan minyak goreng.
Minyak goreng merupakan cairan yang tidak diperbolehkan untuk dibawa. Menurut M. Sakur sekretaris PPIH mengatakan bahwa semua jenis cairan tidak boleh dibawa, maksimal 100 ml.
“Aturannya cairan yang boleh dibawa maksimal 100 ml, kalaupun melebihi batas itu akan kami sita,” ucapnya saat diwawancara, Ahad (23/08/2015).
Namun para calon jamaah tidak perlu khawatir, nantinya barang yang disita tersebut akan dikembalikan kepada petugas daerah. Keluarga calon jamaah haji bisa mengambilnya ke Kemenag Kabupaten/Kota setempat.
Sebelumnya PPIH telah menghimbau kepada para CJH agar memperhatikan barang bawaannya. Berat maximum untuk koper besar adalah 32 kg, koper ini nantinya akan masuk bagasi pesawat, sedangkan tas tentengan kecil dapat dibawa kedalam kabin pesawat. Oleh karena itu CJH dihimbau untuk membawa barang bawaan seperlunya saja agar tidak terlalu membebani diri sendiri.
“Bawalah barang yang penting-penting saja. Terlalu banyak bawaan nantinya tidak banyak dipakai selama di Tanah Suci. Sayang kan jadinya,” tukas Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya.
Sementara itu ada tiga calon jamaah haji dari Kloter 5 asal Kabupaten Madiun yang tidak bisa berangkat dikarenakan sakit, salah satunya adalah Sono Hardjo Sonokromo bin Siran, CJH usia 78 tahun yang masih mendapat perawatan di RS. Haji Surabaya karena menderita Post Trepanasi (Stroke). */Yahya G. Nasrullah