Hidayatullah.com–Musim haji 2018 baru saja dimulai dengan para jamaah asing tiba di Arab Saudi dari Sabtu, 14 Juli 2018. Kelompok pertama yang tiba di tanah suci Makkah adalah jamaah dari India, Pakistan, Bangladesh dan Malaysia.
Pihak berwenang Saudi mengatakan semua persiapan telah disiapkan untuk menerima para jamaah, lapor Saudi Gazette.
Lebih dari 6.700 jamaah penerbangan akan dioperasikan oleh Arab Saudi. Sekitar 3.400 penerbangan akan beroperasi dari bandara Jeddah. Sisanya adalah penerbangan dari bandara Madinah.
Menurut Presiden Otoritas Umum Saudi untuk Penerbangan Publik (GACA), Abdul Hakeem Al-Tamimi, pihak berwenang telah menyusun rencana operasi terpadu untuk menerima peningkatan jumlah jamaah dari seluruh penjuru dunia.
Di antaranya, menurut Al-Tamimi, pemerintah akan menawarkan layanan dan fasilitas terbaik sejauh ini kepada para jamaah, terutama melalui metode baru yang lebih sederhana mengurangi waktu kedatangan dan prosedur keberangkatan selama musim haji.
Baca: Bandara Internasional King Abdul Aziz Beroprasi Musim Haji Tahun
Semua jamaah dari Malaysia dan beberapa jamaah Indonesia akan menjalani pemeriksaan imigrasi dari negara masing-masing untuk musim haji tahun ini, atau pra-pembersihan imigrasi.
Fasilitas pra-pembersihan imigrasi dari titik embarkasi mereka untuk pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
Sistem Proof of Concept (POC) untuk pra-pembersihan di titik keberangkatan ke Arab Saudi tengah dilaksanakan dalam koordinasi dengan pihak berwenang Saudi, Malaysia dan Indonesia.
Ini menghemat waktu satu jam hingga di pemeriksaan bea dan cukai di Bandara Saudi, dibandingkan dengan empat jam sebelumnya.
Misalnya, kelompok jamaah pertama Malaysia tiba di Bandara Internasional Prince Mohammad Abdulaziz sekitar pukul 9.24 waktu setempat dan tiba di Hotel Mövenpick di zona dua, sekitar jam 10.50 pagi.
Jamaah seperti Anuar Ismail, 53, dan istrinya Ramlah Jusoh, 48, asal Malaysia mengaku senang dengan layanan dengan menghemat waktu melalui program Sistem Proof of Concept (POC) untuk pra-pembersihan di titik keberangkatan ke Arab Saudi.
Layanan jalur elektronik seragam yang dijuluki ‘Layanan Jalan Makkah (Makkah Road Service)’ akan diluncurkan dari Bandara Internasional Kuala Lumpur di Malaysia dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, Indonesia.
Makkah Road adalah salah satu inisiatif dari Program Transformasi Nasional 2020 yang dilaksanakan sebagai bagian dari Visi Kerajaan 2030.
Di bawah sistem itu, seluruh proses perjalanan jamaah, termasuk pemeriksaan imigrasi mereka, izin pabean, verifikasi apakah memenuhi persyaratan kesehatan, dan penyandian tag bagasi sesuai dengan pengaturan transportasi dan akomodasi di Kerajaan, akan dilangsungkan di titik embarkasi keberangkatan.
“Kami tidak perlu menunggu lama (di Bandara Madinah), hanya dalam waktu singkat dan terus naik bus, jadi tidak merasa lelah,” katanya.*