Hidayatullah.com–Ribuan orang melancarkan unjuk rasa di beberapa kota utama di India kemarin untuk menentang lawatan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon yang dianggapnya sebagai seorang pembunuh paling kejam.
Dalam unjuk rasa yang terjadi di New Delhi, Mumbai, Kashmir dan Calcutta itu para demonsran mendesak pemerintah supaya bersikap jujur terhadap dukungan India atas perjuangan rakyat Palestina untuk bebas dari cengkaman Zionisme-Israel.
Sharon merupakan Perdana Menteri Israel yang pertama melawat India sejak Israel mewujudkan hubungan diplomatik dengan New Delhi pada 1992.
Sharon yang dikenal sebagai pembantai berdarah dingin di Sabra dan Satila tahun 1984 berjanji akan merapatkan hubungan dengan India dalam rangka lawatannya ke negara itu.
Langkah India menerima Israel ini bagi sebagai rakyat di negara terbesar di dunia itu sebagai satu tindakan mengabaikan hubungan denan Pakistan yang terus memburuk.
“Saya percaya lawatan ini yang pertama oleh seorang Perdana Menteri Israel dan akan membantu dalam perkembangan hubungan itu,” kata Sharon dalam sambutan resmi di istana presiden.
Delegasi Sharon terdiri daripada 150 orang, termasuk beberapa eksekutif dari industri pertahanan.
Peningkatan hubungan India-Israel adalah hasil pertambahan penjualan peralatan militer Israel yang bernilai 2 Milyar SD selama setahun.
Tentu saja, Pakistan merasa tersinggung lawatan penjagal paling kejam di dunia ini. Menurut pihak Pakistan, kerjasama itu justru akan semakin mengganggu kestabilan wilayah dua negara yang tengah panas tersebut.
Perkembangan hubungan India-Israel-Amerika Serikat (AS) tidak hanya turut membuat pihak Islamabad bimbang. Termasuk ketakutan di kalangan penduduk minoritas Islam di India.
“Kami amat bimbang ini akan menjadi satu perkembangan negatif jika hubungan itu diarahkan kepada orang Islam di seluruh dunia terutama Pakistan dan penduduknya,” kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Pakistan.
“Kami juga kawatir dengan perkembangan kerjasama pertahanan India-Israel. Ini memberi kesan akan mengganggu kestabilan wilayah ini.” tambahnya (rtr)