Hidayatullah.com–Karena ambisi menjadi kaya raya, seorang ayah empat anak terpaksa menjual rumah dan kekayaan setelah tertipu melalui Internet hingga 200.000 dollar AS. Warga Singapura yang hanya minta disebut Eric itu hampir kehilangan 330.000 dollar Singapura (190.751 dollar AS) yang ia bayarkan kepada sebuah jaringan Internet palsu di Nigeria.
“Umur saya hampir 50 tahun. Dan ini satu-satunya cara saya bisa kaya. Saya tamak dan sekarang saya harus membayar ketamakan saya,” katanya sebagaimana diberitakan harian Singapura The Straits Times, Senin (3/11).
Eric menceritakan, awalnya ia menerima e-mail dari seseorang yang mengaku sebagai Direktur Bank Diamond di Nigeria. Orang tersebut, lanjutnya, menawarkan 30 persen dari warisan 25 juta dollar AS.
Untuk itu, ia diminta mentransfer uang 17.000 dollar Singapura kepada pengacara yang menangani masalah tersebut, serta 18.000 dollar Singapura untuk membiayai perjalanan pengacara tersebut. Namun, ia masih harus tetap membawa 129.000 dollar Singapura untuk melancarkan urusan itu serta biaya ke London, tempat untuk memperlihatkan Eric setumpuk uang yang dimaksud.
“Setelah melihat tumpukan uang itu, saya memutuskan untuk terus,” ujarnya. Namun, ia sadar ketika istrinya mengingatkan, ia terlalu sering menggunakan telepon genggam sehingga otaknya rusak.
“Dia (istri Eric) bilang, mata saya hanya bisa melihat tanda dollar,” ujar Eric yang sudah telanjur meminjam uang di bank 40.000 dollar Singapura dan 230.000 dollar Singapura dari teman-temannya. Gajinya juga harus dipotong 3.000 dollar Singapura per bulan.
Di Nigeria, kasus ini dikenal sebagai “419”, kode kriminal bagian pemalsuan. Pemerintah setempat berusaha keras membasmi kejahatan tersebut. (kri.com)