Hidayatullah.com–Sindikat penyeludupan mobil mewah antarabangsa, dikabarkan memanfaatkan tiga wilayah negara yakni Indonesia, Malaysia dan Singapura, sebagai pusat transit
Puluhan mobil mewah ditaksir bernilai ratusan juta rupiah diseludup dari Malaysia melalui Singapura dan dilaporkan dijual di pasaran setempat, dan selebihnya diekspor ke negara ketiga, termasuk Asia dan Eropa.
Seperti ditulis koran Berita Harian, (17//03), biasanya, kenderaan curian itu dibawa masuk ke negara Malaysia melalui pelabuhan selepas ditukar nomor casis dan mesin, serta setelah memalsukan dokumennya.
Mobil-mobil mewah yang menjadi sasaran penyeludup adalah Mercedes Benz, BMW, Perdana V6, Harrier, Unser, Lexus dan Camry, yang dikabarkan mendapat permintaan tinggi di kalangan pembeli.
Sumber Berita Harian menyebutkan, kendaraan yang dicuri di Malaysia, terutama di Kuala Lumpur dan Johor Bahru, dibawa ke Singapura sebelum diekspor ke Indonesia.
“Proses penukaran nomor casis dan dokumen mobil itu dilakukan dalam waktu beberapa jam sebelum kendaraan tersebut diekspor kembali ke Malaysia atau diantar ke sini, ” tulis Berita Harian.
“Kebiasaannya proses bersangkutan dilakukan dalam waktu tidak sampai 24 jam selepas kendaraan tersebut dicuri. Taktik ini digunakan guna mengelak dari pihak aparat sebelum pemiliknya membuat laporan polisi,” katanya.
Sumber bersangkutan mengatakan, seorang wanita warga Indonesia dipercayai menjadi gembong utama sindikat pencurian dan menyeludup kenderaan mewah yang aktif melakukan aksinya di Malaysia Selatan.
Menurutnya, kota Johor Bahru menjadi lokasi pilihan sindikat itu karena kedudukannya berdekatan dengan Singapura dan memudahkan pencuri melarikan mobil mewah ke seberang Tambak Johor dalam waktu setengah jam hingga 40 menit saja.
Sementara itu, Polisi Kota Besar (Poltabes) Batam mengakui keberadaan sejumlah besar mobil mewah yang mencurigakan yang kini tenga lalu-lalang di Batam dan kini sedang dipantau keberadaannya dengan jaringan kerjasama pasukan polisi di ketiga negara tersebut.
Sebuah kasus terbaru, enam Toyota Harrier yang setiap mobilnya bernilai ratusan ribu ringgit, dirampas selepas pemiliknya gagal memberikan keterangan memuaskan mengenai status kendaraan tersebut.
Selain itu, beberapa mobil mewah termasuk Perdana V6 buatan Malaysia, turut dipantau sebelum tindakan diambil setelah terbukti ia dibawa masuk ke pulau ini secara tidak sah.
Kapoltabes Batam, Kapten Susanto mengatakan, pihaknya sedang menangani kegiatan penyeludupan mobil mewah dengan memantau secara dekat setiap kendaraan yang mencurigakan.
Beliau mengakui Batam kini dijadikan pusat transit mobil mewah oleh penyeludup antarabangsa.
Mengenai Perdana V6 yang banyak ditemui di pulau itu, Susanto mengatakan, pihaknya turut curiga dengan kehadiran mobil berkenaan dan sedang melakukan pemantauan.
“Kami sebenarnya sedang mengumpul bukti sebelum menahan sejumlah mobil mewah yang diyakini telah diseludupkan dari Malaysia, terutama Perdana V6. Setahu saya mobil tersebut(Perdana V6) tidak pernah diekspor ke sini,” katanya.
Menurutnya, banyak kendaeraan di Batam tidak mempunyai dokumen lengkap dan pihaknya melakukan pemeriksaan lanjut untuk mengetahui pihak pengekspor dan pengimpor.
Pihaknya juga sudah mendapatkan bantuan Polis Diraja Malaysia (PDRM) berhubung kegiatan penyeludupan kendaraan mewah terebut.
“Kami memerlukan bukti lengkap dari polis Malaysia mengenai laporan kehilangan sebuah kendaraan termasuk model mobil, nomor casis dan nomor mesin sebelum dapat bertindak lanjut,” katanya.
Baru-baru lalu, pasukan khusus polis Bukit Aman, Malaysia telah melumpukan 46 sindikat yang dianggap terlibat dalam kegiatan pencurian kendaraan mewah dalam tempoh delapan bulan pertama tahun ini. (bh)