Hidayatullah.com — Serangan teror kembali terjadi di Afghanistan, kali ini menarget sebuah rumah sakit militer terbesar di Kabul. Dua ledakan diikuti dengan rentetan tembakan menyebabkan sedikitnya 19 orang tewas dan 43 terluka, sumber kementerian dalam negeri Imarah Islam Afghanistan mengatakan pada Al Jazeera pada Selasa (02/11/2021).
Suara tembakan terdengar di dekat rumah sakit militer Sarda Mohammad Daud Khan di ibukota Afghanistan itu, menurut saksi mata.
Bilal Karimi, wakil juru bicara Imarah Islam, mengatakan kepada wartawan setidaknya dua ledakan terjadi di pintu masuk RS. Saksi mata mengatakan kepada Al Jazeera bahwa itu berasal dari bom mobil.
“Pasukan keamanan dikerahkan ke daerah itu, tidak ada informasi pasti tentang korban,” ujarnya di Twitter.
Seorang pejabat Taliban kemudian mengatakan seorang pembom bunuh diri dan orang bersenjata berada di balik serangan ini.
“Serangan itu diawali oleh seorang pembom bunuh diri yang meledakkan sepeda motor yang dikendarainya di pintu rumah sakit,” kata pejabat yang tidak mau disebutkan namanya itu, seraya menambahkan bahwa semua penyerang tewas.
Sebelumnya, jubir kementerian dalam negeri Saeed Khosty mengatakan ledakan menyebabkan korban, tetapi tidak mengkonfirmasi jumlah korban tewas.
Foto-foto yang dibagikan oleh warga menunjukkan kepulan asap pasca ledakan di bekas zona diplomatik di daerah Wazir Akbar Khan.
Afiliasi ISIS
Tidak ada klaim tanggung jawab segera. Namun kantor berita resmi Bakhtar mengutip saksi yang mengatakan sejumlah petempur dari afiliasi ISIS (IS-Khorasan), memasuki rumah sakit dan bentrok dengan pasukan keamanan. Al Jazeera, bagaimanapun, tidak dapat secara independen memverifikasi laporan tersebut.
Ledakan itu menambah daftar serangan dan pembunuhan yang terus bertambah sejak Taliban menyelesaikan kemenangannya atas pemerintah sebelumnya yang didukung Barat pada Agustus, merusak klaimnya untuk memulihkan keamanan di Afghanistan setelah beberapa dekade perang.
Kelompok ISIS cabang Khorasan yang telah melakukan serangkaian serangan terhadap masjid dan target lainnya sejak Taliban berkuasa.
Seorang petugas kesehatan di rumah sakit, yang berhasil menyelamatkan diri dari lokasi, mengatakan ia mendengar ledakan besar diikuti oleh beberapa menit suara tembakan. Sekitar 10 menit kemudian, ledakan kedua yang lebih besar terjadi, katanya.
Dia mengatakan tidak jelas apakah ledakan dan tembakan berada di dalam kompleks rumah sakit militer terbesar di Afghanistan itu.
Pasukan Khusus Taliban sejak itu telah dikirim ke tempat kejadian, menurut kementerian dalam negeri.*