Hidayatullah.com–Empat mantan kepala dinas keamanan dalam negeri Israel yang sangat berpengaruh mengkritik keras kebijakan pemerintahnya dalam menanangi persoalan Palestina saat ini.
Keempat mantan kepala dinas yang dikenal dengan naman Shin Bet, itu mengeluarkan kritik itu dalam wawancara dengan koran terbesar israel Yediot Ahronot yang dianggap sebagai wawancara yang tidak biasa.
Empat mantan dinas keamanan itu bersatu untuk menyampaikan pesan mereka. Israel, ujar mereka, menuju jalan yang salah.
Keempat tokoh ini mengeluarkan kutukan atas kebijakan pemerintah Israel yang saat ini dijalankan. Salah satu diantaranya mengatakan Israel sangat memalukan.
Mereka juga mengkritik pemerintah Ariel Sharon karena tidak mengerti keinginan warga Palestina dan membahayakan kemungkinan penyelesaian dengan mendirikan dua negara.
Salah satu mantan kepala itu, Ami Ayalon, mepromosikan sebuah rencana perdamaian yang meminta penarikan pemukiman Yahudi dan pendirian negara Palestina yang merdeka di sebagian besar wilayah Tepi Barat dan Gaza.
Hingga saat ini, para pejabat Israel ragu untuk memberi reaksi atas masalah yang dikemukakan dalam wawancara itu.
Seringkali, saat pandangan seperti itu dikemukakan, mereka dianggap sebagai pandangan bias orang yang tidak tahu keadaan Israel. Namun, tampaknya hal tersebut tidak bisa dijalankan atas pandangan keempat tokoh ini.
Lindas Bocah
Sebagaimana biasa, Israel terus-menerus melakukan intimidasi dan kejahatan terhadap rakyat Palestina. Kemarin, Kamis (13/11) salah seorang pemukim Yahudi tinggal di pemukiman Gush Etsion sebelah selatan Bethlehem dengan sengaja menabrak seorang anak Palestina, Mu’tasim Abu Suwai (5)dan ditinggal pergi begitu saja meski berlumuran darah .
Sang anak kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis dalam kondisi yang cukup genting. (bbc/comes/cha)