Hidayatullah.com–Dalam ucapan yang menjejaskan hubungan sensitif antara agama, Lord Carey mengecam Islam karena tidak mengutuk apapun yang dianggapnya sebagai pejuang berani mati, tulis Daily Telegraph kemarin.
“Dia mengecam dengan mengatakan tidak ada demokrasi di negara Islam, dan mendakwa mereka tidak memberi sumbangan besar kepada kebudayaan dunia sejak berabad lalu dan mengkritik kepercayaan Islam,” katanya.
Pidato Carey yang dilakukan di Roma ini dianggap sebagai suara paling biadab seorang pemimpin gereja.
Carey berpidato menjelang seminar Kresten dan cendekiawan Muslim New York, yang diketuai oleh penggantinya uskug besar Dr. Rowan Williams.
Carey juga mengatakan, walaupun Kristen dan Yahudi mempunyai sejarah hitam dari segi intelektual, teologi Islam kini diharapkan supaya lebih terbuka untuk diteliti kembali kerana ada penganut agama itu yang menentang arus kemodernan, ujarnya.
Dia juga mengatakan, Nabi Muhammad, yang dianggap mengembangkan Islam ternyata tidak tahu membaca dan mengerti wahyu yang disampaikan oleh para malaikat.
Iqbal Sacranie, Sekretaris Jenderal Majelis Islam Inggris, mengutuk kata-kata bekas mantan uskup itu.
Manzoor Moghal, Ketua Federasi Muslim Leicester, yang memiliki anggota 40.000 muslim mengatakan, pemahaman Lord Carey mengenai Islam itu sangat dangkal.
“Masyarakat akan melihat pernyataannya itu sebagai ketidaktahuannya tentang kebenaran Islam, ” ujarnya dikutip BBC. (dt/bbc)