Hidayatullah.com–Posisi Blair yang terancam ini diberitakan oleh berbagai media, Senin (12/7) kemarin. Menurut juru bicara Blair, meski tengah menghadapi masa-masa sulit, Blair tetap bertekad meneruskan pekerjaannya sebagai perdana menteri (PM). “Pada setiap kepemimpinan dalam pemerintahan selalu akan ada kesulitan. Selalu ada masalah sulit yang dihadapi. Tidak hanya tentang Iraq. Tapi bisa tentang Eropa atau juga bisa tentang masalah dalam negeri lainnya,” ujarnya. Juru bicara ini juga memberikan klarifikasi bahwa Blair tidak akan mundur. “Perdana Menteri Tony akan meneruskan pekerjaannya,” kata juru bicara itu tegas. Popularitas Blair semakin mulai menurun akibat keputusan mendukung AS menjajah Iraq. Blair juga dianggap benyak melakukan kesalahan dalam menyerang Iraq dengan alasan yang hingga kini tidak pernah terbukti. (ap/afp)