Hidayatullah.com–Masjid Fatih di Wuelfrath dekat Düsseldorf diresmikan tahun lalu oleh ketua parlemen Jerman, Wolfgang Thierse. Kegiatan “Hari Masjid Membuka Pintu” disiapkan untuk meningkatkan keterbukaan dan dialog antara umat Islam dengan pemeluk agama lainnya di Jerman.
Acara yang direncanakan setiap tanggal 3 Oktober itu dimulai sejak 3 Oktober tahun 1997. Penyelenggara acara ini adalah Majelis Pusat Islam dan Perhimpunan pusat kebudayaan Islam di Jerman.
Tahun 2004 ini, acara ini sudah terselenggara kedelapan kali. “Kegiatan hari “Masjid membuka pintu”, sebagai usaha menunjukkan sikap keterbukaan dan keinginan berdialog dari umat Islam, ” ujar Ketua Majelis Pusat Islam Jerman Nadeem Elyas dikutip DW Radio.
Secara bersamaan, kegiatan acara itu diselenggarakan bertepatan dengan peringatan hari penyatuan Jerman. Kegiatan yang telah diselenggarakan sejak tahun 1997 ini, semakin mendapatkan perhatian dari masyarakat non muslim di Jerman. Tahun lalu, dilaporkan sekitar seribu Masjid dan mushola menyelenggarakan acara tersebut, dengan mendapat kunjungan lebih dari 200 ribu orang. Acaranya antara lain diisi dengan meninjau Masjid, kegiatan diskusi, pameran , penjualan buku keagamaan dan pagelaran kesenian.
Selain itu kepada para pengunjung juga dibagikan brosur dengan berbagai tema menyangkut Islam. Kelompok Islam di Jerman yang menyelenggarakan kegiatannya menyatakan mewakili sekitar 80 persen organisasi Islam yang ada di Jerman.
Ketua Majelis Pusat Islam Nadeem Elyas juga sempat mengeritik aksi razia yang dilakukan aparat keamanan Jerman terhadap sejumlah besar masjid. Diungkapkannya razia yang dilakukan aparat keamanan Jerman terhadap lebih dari 120 masjid tidak memberikan hasil atau barang bukti apapun yang berkaitan dengan kegiatan teror.
Nadeem menyebut aksi razia yang dilakukan aparat keamanan Jerman terhadap Masjid dan pusat kegiatan Islam sebagai sesuatu yang tidak dapat dibenarkan. Sementara itu Ketua Dewan Islam untuk Jerman Ali Kizilkaya menyerukan agar ditingkatkan dialog dengan organisasi Islam.
Menurut catatan pusat arsip Islam, di Jerman saat ini tercatat sekitar 3,1 juta pemeluk Islam. Pemeluk Islam pertama datang ke Jerman pada akhir abad ke 17. Mereka berstatus sebagai tawanan perang dari apa yang disebut ” perang Turki”. Kehidupan umat Islam di Jerman mulai diorganisir pada awal abad ke 20. Masjid pertama dibangun didekat Berlin pada tahun 1915, yang diperuntukkan bagi para tawanan perang yang beragama Islam. (DW Radio)