Hidayatullah.com—Pihak berwenang telah menemukan vaksin-vaksin Covid-19 palsu. Pfizer telah mengidentifikasi sedikitnya dua versi vaksin coronavirus palsu yang dijual di Meksiko dan Polandia menggunakan nama mereknya.
Di Meksiko, label vaksin palsu baru disadari setelah suntikan diberikan kepada 80 orang di sebuah klinik, menurut laporan The Wall Street Journal seperti dilansir DW Ahad (26/4/2021). Beruntung tidak ada yang mengalami gangguan kesehatan setelah disuntik cairan vaksin palsu tersebut.
Kemasan vial vaksin itu mengundang kecurigaan karena disimpan di pendingin berwarna mencolok dan memiliki nomor seri berbeda dengan versi resmi dijual ke pemerintah, serta memiliki tanggal kadaluarsa berbeda. Tes yang dilakukan Pfizer mengkonfirmasi bahwa cairan itu merupakan vaksin palsu.
Pemalsuan itu tidak mengejutkan Lev Kubiak, kepala sekuriti global Pfizer. Kepada Wall Street Journal dia mengatakan pihaknya memiliki suplai vaksin Covid-19 sangat terbatas, di satu sisi keadaan ini menarik minat kriminal untuk menjual vaksin palsu.
Di Eropa, sedikitnya satu kasus vaksin coronavirus palsu ditemukan di Polandia.
Seorang pria berusia 26 tahun ditangkap berkaitan dengan vaksin palsu di kota Katowice Pada akhir bulan Januari, menurut laporan lembaga penyiaran Polandia Polsat.
Orang itu menawarkan lewat darknet sertifikat tes PCR negatif Covid-19 dan vital berisi vaksin coronavirus buatan BioNTech-Pfizer vaccine. Tim investigasi Polsat kemudian membeli beberapa dosis, menyerahkannya kepada kantor kejaksaan di Katowice untuk dianalisis. Hasil pemeriksaan oleh Pfizer mengkonfirmasi vial itu berisi cairan vaksin palsu yang bahan utamanya adalah zat antikerut.
Pada akhir Maret, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan agar para pihak tidak membeli vaksin selain dari jalur resmi.
“Kami mendorong agar sampah kemasan vaksin dimusnahkan secara benar agar tidak dipakai ulang oleh kelompok-kelompok kriminal.”*