Hidayatullah.com-Diperkirakan lebih dari150 imam Ahad (24/4) kemarin di ibukota Vienna untuk melakukan konfrensi pertama yang akan juga mengikutsertakan para pemimpin Islam di salah satu negeri Eropa itu.
"Konferensi ini ditujukan untuk mempersatukan orang Islam dari Austria di tengah gelombang kampanye media massa yang anti-Islam sesudah kasus pembunuhan sutradara Belanda Theo Van Gogh bulan November lalu," ujar Omar Al-Rawi, seorang pengurus the Islamic Religious Authority (IRA), seperti dikutip IslamOnline.net hari Sabtu (23/4) kemarin.
Omar mengatakan, konferensi itu akan membuktikan berbagai tuduhan gencar media massa di luar Austria yang selalu menyebarkan isu klise dan berbagai kesalah pahaman tentang Islam, terutama mengenai hak-hak kaum wanita.
"Ada juga seorang penulis yang melukiskan bahwa masjid sebagai tempat para imam menumbuhkan sikap anti-Yahudi dan kebencian terhadap warga Kristen. Sebagaimana halnya tuduhan dana operasi para ‘teroris’ yang berkedok dana kemanusiaan dan bantuan," ujar Omar yang juga sa;ah satu anggota parlemen Vienna untuk Partai Sosialis Demokrat (SDP).
Sebelumnya, dikabarkan juga para muslimah Austria semakin sigap dalam membela agama mereka. Mereka merasa harus seperti kaum lelaki, membela agama mereka dan meluruskan kesalahpahaman tentang Islam yangs sering menjadi kampanye media Barat
Untuk memperkuat berbagai kemudahan yang mereka rasakan di bawah naungan Islam, sebulan yang lalu, mereka mendirikan (FMFO) sebuah forum muslimah Austria yang berafiliasi ke IGG (semacam departmen khusus agama Islam) untuk menyampaikan aspirasi.
"Para muslimah Austria benar-benar telah melakukan langkah-langkah politik dan sosial yang mengesankan baik secara perorangan maupun melalui IGG, "kata Amina Baghajati, kata jurubicara forum yang baru lahir tersebut sekaligus salah seorang anggota dewan pendiri kepada Islamonline.net.
"Kami berusaha sebaik mungkin untuk membela citra baik Islam melalui eropa, sambil menuntut dan menegaskan bahwa kemerdekaan dan persamaan adalah hak-hak yang tak dapat dicabut dan diabadikan oleh Islam untuk para wanita." (iol/hid/cha)