Senin, 3 Oktober 2005
Hidayatullah.com—Ribuan
anak muda memenuhi stadion di Kota Bahru, Kelantan, Sabtu malam, untuk
menyaksikan konser pop kali pertama sejak negara bagian di Malaysia itu
diperintah Partai Islam se-Malaysia (PAS). Konser ini sekaligus
meresmikan Kota Bahru sebagai kota raya islami.
Konser ini jelas kontras dengan citra PAS selama ini seolah-olah
melarang musik.. Konser pop pertama sejak PAS memerintah 15 tahun lalu
ini sebenarnya diselenggarakan untuk menambah citra terutama bagi
kalangan muda dengan tetap menekankan nilai-nilai keislaman.
"Partai itu bisa sangat awet karena kemampuannya menarik perhatian kaum muda," kata Lutfi Othman, analis politik.
PAS memang sangat melarang semua bentuk hiburan ala Barat, termasuk
karaoke dan konser musik. Namun, partai ini mengizinkan penampilan
lagu-lagu yang lebih religius di depan publik.
Konser Sabtu malam itu menampilkan ikon pop terkenal di Malaysia,
Asmawi Ani. Penyanyi 24 tahun yang terkenal dengan nama Mawi itu tidak
hanya penyanyi pop. Dia Muslim taat yang memegang erat moral islami ini
figur poster sempurna bagi anggota PAS moderat yang berusaha
memodernisasi partainya. Kaum moderat ini juga menggelar peragaan
busana, tapi hanya untuk pengunjung perempuan dan wartawati.
Dengan disaksikan kedua orang tuanya, Asmawi melantunkan lagu-lagu yang
disetujui lebih dulu oleh penyelenggara. Penonton, sekitar 40 ribu
orang, dipisahkan antara lelaki dan perempuan.
Suasananya sangat santun. Tak ada reaksi tak terkendali, apalagi sampai
histeris, sebagaimana konser-konser musik di Indonesia yang bisa
bercampur antara pria dan wanita. apalagi harus mati terinjak-injak
karena semrawut.
Semua artis yang tampil adalah lelaki, termasuk kelompok Rabbani, yang khusus melantunkan lagu-lagu religius.
Setelah musik, 15 pengendara kuda menarik kereta yang membawa gulungan,
kemudian diserahkan ke Sultan Kelantan. Gulungan itu adalah aturan
konstitusional yang dibacakan untuk mendeklarasikan Kota Bahru, ibu
kota Kelantan, sebagai kota islami. Angkasa gemerlap oleh kembang api.
Menurut PAS, kota itu akan didorong memenuhi lima kriteria, yakni berpengetahuan, loyal, bersih, kaya, serta sejahtera.
PAS adalah satu-satunya oposan serius bagi UMNO (koalisi muslim, China,
dan India). UMNO memerintah di seluruh negara bagian lain.
PAS melarang penjualan minuman beralkohol dan menerapkan pemisahan
lelaki dan perempuan secara ketat, bahkan saat antre membayar di
supermarket.
Pemerintah federal menyebut kata "islami" itu sebagai kiat daya tarik.
"Dalam Islam, nama tidaklah penting karena bisa memperdayakan," kata
Abdul Hamid Othman, penasihat religius Perdana Menteri Abdullah Ahmad
Badawi.
"Yang paling penting, pemerintah di kota itu harus menyediakan cukup pangan, rakyat sehat, dan hidup dalam damai."
PAS telah lama sebagai partai alternatif pilihan bagi rakyat Malaysia.
Namun, selama ini media-media Barat selalu menyudutkan apapun yang
dilakukan partai Islam ini seolah-olah penerapan Syariat Islam sebagai
sesuatu yang menakutkan meski faktanya justru sebaliknya.
Banyak pihak tak menginginkan PAS bisa benar-benar berhasil menerapkan syariah Islam di dua wilayah di mana dia menang.
Baru-baru
lalu, PAS bahkan diisukan telah menyajikan minuman bir kepada warga
Malaysia keturunan Cina pada acara jamuan di Terengganu. Di samping
itu, partai pesaing PAS, Barisan Nasional (BN) pimpinan UMNO,
melakukan berbagai kecurangan agas PAS kalah di Trengganu. Tempat di
mana PAS sukses menerapkan syariah Islam. (ap/jp/hid/cha)