Hidayatullah.com–Ribuan situs semenjak Senin kemarin telah diblokir oleh pemerintah Uni Emirat Arab (UAE). Para pihak terkait negeri itu mengatakan, keputusan blokir ini demi menjaga perbaikan moral karena adanya peningkatan nilai-nilai kebebasan akibat akses internet.
Daftar situs yang telah diblokir meliputi situs-situs yang dianggap “anti Islam” dan pornografi.
Berita pembatasan akses internet Negara-negara Timur Tengah bukan suatu peristiwa yang baru.
Suatu laporan yang pernah dikeluarkan oleh universitas Harvard mendaftar Iran, Saudi Arabia, Uni Emitar, Oman, Tunisia dan Yamen sebagai Negara yang dikenal suka membatasi akses internet.
Seorang blogger Saudi, Fuad Ahmed al Foran, Desember akhir tahun lalu dipenjarakan karena dianggap mengkritik pemerintah di Riyadh di dalam blog nya. Abdullah Mohsen, baru-baru ini ditangkap karena aktivitas yang sama.
“Kami ingin menginformasikan Anda bahwa mulai 14 April 2008 kita akan membatasi alamat-alamat internet yang isinya tidak memenuhi moral, sosial dan nilai-nilai budaya Emirat,” ujar du dalam satu teks SMS yang dikirim kepada para pelanggan-pelanggan nya. Du adalah operator penyedia telekom kedua di Uni Emirat Arab yang memberlakukan bloking situs-situs porno dan dianggap “berbahaya”.
“World wide web menawarkan kita peluang besar untuk mendapat dan berbagi informasi dan untuk komunikasi. Bagaimanapun, itu adalah sangat mendesak bahwa ketika menggunakan teknologi ini untuk manfaat-manfaat nya yang mahabesar, kita menghormati moral, sosial dan nilai-nilai budaya dari United Arab Emirates," tambah du.
Sebelumnya, perusahaan telekomunikasi asal Uni Emirate Arab, Etisalat sudah melakukan penutupan situs-situs porno, perjudian, kencan, dan secara politis atau lokasi-lokasi sensitif lain di UAE. [rtr/cha/hidayatullah.com]