Hidayatullah.com–Kaum Muslim kembali terusik dengan berbagai serangan pemikiran tentang Islam yang dilakukan sejumlah tokoh intelektual. Yang terakhir dilakukan oleh novelis terkenal Inggris, Ian McEwan. Warga muslim Inggris marah lantaran ucapan mereka justru menciptakan iklim kebencian terhadap muslim.
"Komentar mereka konsisten dengan ide-ide sayap kanan yang dilontarkan McEwan di masa lalu," ujar Dr Daud Abdullah, deputi sekjen Dewan Muslim Inggris MCB.
McEwan melontarkan serangan pemikiran yang disebutnya sebagai Islamisme dalam wawancara dengan harian Italia, Corriere Della Sera.
"Saya menganggap hina Islamisme. Kebijakan ini ingin menciptakan sebuah masyarakat yang mengacu pada keyakinan agama di atas teks, kurangnya kebebasan bagi wanita, intoleransi terhadap homoseksual," ujar McEwan seraya membela temannya, novelis Martin Amis, yang melontark kritikan serupa tahun lalu.
Abdullah tidak terkejut atas dukungan McEwan terhadap Amis karena keduanya punya pendirian yang suka menghina Islam dan penganutnya. Abdullah menilai istilah Islamisme yang digunakan Amis dan McEwan berarti memburukkan agama Islam pada umumnya. Stereotip ini dikuatirkan bukan hanya dipakai kaum intelektual dan pengarang tapi juga rakyat biasa.
Menurut pemimpin MCB ini, kecaman dari Amis dan McEwan bukanlah yang pertama. Sebelumnya wartawan BBC Robert Kilroy Silk juga melontarkan komenter serupa tentang muslim dan Islam dan ia akhirnya dipecat dari pekerjaannya. Muslim Inggris yang berjumlah 2 juta jiwa sering mengalami iklim Islamofobia yang berkembang di sana. Jajak pendapat terbaru menunjukkan Inggris adalah negara yang paling mencurigai orang Islam.
Studi terbaru dari Institute of Community Cohesion menemukan Muslim Inggris juga sering diwakilkan sebagai satu grup homogen yang dikaitkan dengan ekstremisme dan teror. [iol/hidayatullah.com]