Hidayatullah.com–Termasuk yang melakukan aksi protes terhadap reformasi pensiun oleh pemerintahan Presiden Emmanuel Macron adalah para musisi dan penari dari Paris Opera, yang menyajikan pertunjukan secara gratis untuk para pengguna jalan.
Dilansir RFI, sekitar 40 balerina dengan busana khas balet tutu berwarna putih menampilkan bagian keempat pertunjukan Swan Lake karya Tchaikovsky pada hari Selasa (24/12/2019) malam di anak tangga depan gedung opera Palais Garnier, dengan latar belakang spanduk bertuliskan “La Culture en Danger” (Kebudayaan dalam Bahaya).
Para penari balet itu diiringi oleh musisi dari Paris Symphony Orchestra, yang bersama-sama pekerja seni dari teater yang didanai pemerintah Comedie Française, melakukan aksi mogok sejak 5 Desember.
Para penari Paris Opera memiliki rancangan pensiun khusus yang diprakarsai oleh Raja Louis XIV pada tahun 1698, yang memperbolehkan mereka pensiun di usia 42 tahun dengan tunjangan pensiun penuh. Akan tetapi, pemerintah saat ini berusaha memaksakan sistem pensiun baru yang mengharuskan orang apapun profesinya bekerja sampai usia 64 tahun jika ingin uang pensiunnya dibayarkan penuh.
Para penari mengatakan tidak mungkin bagi mereka untuk terus menari sampai usia setua itu.
Pekan ini aksi mogok para pekerja di Prancis memasuki minggu ke-4. Akibatnya, sistem transportasi di negara itu kacau-balau, dan banyak pertunjukan Paris Opera yang harus dibatalkan, termasuk pertunjukan yang direncanakan digelar hari Selasa malam itu.
Paris Opera mengatakan pihak merugi hampir 8 juta euro dari penjualan tiket.*