Hidayatullah.com–Mantan pemimpin Bosnia Serbia, Radovan Karadzic, pasrah atas penangkapannya. Demikian penjelasan penasihat hukumnya, pada acara aktualitas televisi Belanda, NOVA.
Selanjutnya sang advokat menyatakan Karadzic lega, karena dengan penangkapan ini, keluarganya tidak lagi tertekan.
Dalam pengadilan nanti, Karadzic berjanji akan mengajukan pembelaan diri sendiri. Sejauh ini, ia menentang rencana esktradisi. Pengadilan Internasional menuduh Karadzic melakukan genosida, kejahatan perang dan kejahatan pada kemanusiaan, selama perang Bosnia, pada awal tahun 1990-an.
Setelah Karadzic, tokoh yang harus segera ditangkap adalah Ratko Mladic.
Mladic merupakan panglima angkatan bersenjata Serbia ketika Perang Bosnia meletus tahun 1992-1995. Dia telah memerintahkan pembunuhan lebih dari 8.000 warga Muslim Bosnia. Pembantaian etnis tersebut dianggap pembantaian terkejam setelah pembantaian yang dilakukan oleh Nazi Jerman.
Selain Karadzic, Ratko Mladic adalah tokoh paling dicari. Tersangka penjahat perang asal Serbia ini dikabarkan pernah mendapat perlindungan tentara Serbia hingga tahun 2002. Karenanya, penangkapan atasnya sangat susah dilakukan.
Pengakuan ini pernah disampaikan Jenderal Svetko Kovac, Kepala Agen Keamanan Militer Serbia. Pengakuan ini pernah disampaikan secara resmi pihak militer Serbia tahun 2005.
Menurut Kovac, Mladic tinggal bersama tentara Serbia secara berkala. Setelah Perang Bosnia berakhir tahun 1995, dia lebih sering tinggal di rumahnya di Desa Banovo Brdo. Dia juga secara terbuka menonton pertandingan sepak bola dan makan malam di restoran. Namun, sejak perlindungan militer terhadap Mladic dicabut tahun 2002, keberadaan Mladic tidak diketahui. [cha, berbagai sumber/hidayatullah.com]