Hidayatullah.com–Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, kembali menyebut perusahaan jasa keamanan asing sebagai penyebab instabilitas dan ledakan di negaranya. Karena itu, Karzai menekankan penghapusan jasa-jasa keamanan seperti ini.
Karzai, hari Senin (25/10) dalam konferensi bersama dengan sejawatnya, Presiden Tajikistan, Emomali Rahmon, di kota Kabul menjelaskan, kontrak dengan pihak jasa keamanan swasta justru bikin masalah. Hasilnya bahkan membunuhi rakyat.
“Kontrak senilai 1,5 juta dolar AS dengan perusahaan jasa keamanan tidak memberikan hasil apapun melainkan hanya pembantaian masyarakat Afghanistan.”
“Tidak diketahui bahwa pemboman-pemboman itu dilakukan kelompok Taliban atau perusahaan-perusahaan jasa keamanan asing.”
Dalam kesempatan itu, Karzai juga mengkritik Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terkait warga sipil yang menjadi korban serangan militer.
“Warga sipil menjadi sasaran serangan NATO dengan alasan terorisme dan al-Qaidah.” Karzai menegaskan, pemerintah Kabul berupaya membatasi serangan-serangan “teroris” dan jasa keamanan swasta asing di Afghanistan.
Menyinggung propaganda miring Barat terhadap Iran, Karzai mengecam klaim-klaim media Barat terkait bantuan terselubung Iran atas Kepala Kantor Kepresidenan Afghanistan.
Dikatakannya, proses bantuan Iran ke Afghanistan sama seperti proses penerimaan bantuan dari AS. Karzai menambahkan, sejumlah negara sahabat termasuk Iran, mengirimkan bantuan senilai 7 ribu euro pertahun ke Istana Kepresidenan Afghanistan. Ditegaskannya pula, bantuan itu disalurkan ke rakyat secara terbuka.
Sebelumnya, Koran New York Times melaporkan bahwa Kepala Kantor Kepresidenan Afghanistan menerima suap uang tunai dari Iran.
Masalah
Bulan Agustus lalu, Hamid Karzai membela keputusan untuk melarang jasa keamanan swasta beroperasi di negaranya. Karzai beralasan, para serdadu bayaran itu suka menjarah dan mencuri, memiliki hubungan dengan organisasi kriminal.
Karzai juga sempat meminta agar tentara bayaran –baik yang berasal dari luar negeri maupun dalam negeri– untuk menghentikan seluruh operasinya dalam waktu empat bulan. Permintaan itu tak urung membuat kalang kabut AS dan sekutunya.
AS dan NATO menggunakan jasa keamanan swasta untuk mengawal konvoi yang membawa makanan, air, amunisi dan logistik lain ke basis-basis militer mereka di seluruh penjuru Afghanistan. Namun, baik di Iraq atau di Afghanistan, keberadaan mereka justru membuah banyak masalah dan lebih suka melakukan tindakan kekerasan pada warga setempat. [pt/irb/hid/hidayatullah.com]
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/