Hidayatullah.com–Pemimpin oposisi Bahrain dari kelompok Syi’ah mendesak agar Syi’ah Iran manjauhkan diri dari urusan dalam negeri Bahrain, setelah pemerintah menuding Teheran mendalangi aksi protes di negara itu.
Ali Salman yang juga sekretaris jenderal organisasi Syi’ah terbesar di Bahrain, Al-Wifaq, juga menyatakan tidak ingin Bahrain dijadikan alat dalam peperangan antara Iran dan Arab Saudi.
“Kami mendesak Iran agar tidak mencampuri urusan dalam negeri Bahrain,” kata Salman dalam sebuah konferensi pers hari Rabu lalu (30/3).
Salman juga meminta agar pasukan negara-negara Arab yang dipimpin Arab Saudi keluar dari Bahrain.
Menurut Menteri Dalam Negeri Rashid bin Abdullah Al-Khalifa, Rabu (30/1), sebanyak 24 orang, empat di antaranya polisi, menjadi korban tewas dalam ketegangan yang telah berlangsung selama satu bulan di Bahrain.
Ia mengaitkan ketegangan yang dipicu oleh kelompok Syi’ah Bahrain dengan dukungan dari kelompok bersenjata Syi’ah, Hizbullah.
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, kelompok Syi’ah membuat sebuah situs di internet untuk menjaring sukarelawan berani mati guna melawan pasukan negara-negara teluk. Domain Raheel menggunakan .ir di alamat situsnya, yang berarti telah mendapatkan persetujuan dan dukungan pemerintah Iran. Baca berita sebelumnya Syi’ah Jaring Pasukan Bunuh Diri ke Bahrain. *