Hidayatullah.com–Israel kembali akan membangun sebanyak dua puluh unit permukiman Yahudi yang baru di daerah Al-Quds bagian timur. Disinyalir, pembangunan ini akan semakin mengganggu proses perdamaian antara Israel dengan Palestina. Demikian dilansir Islammemo.cc (13/7).
Nir Barkat, juru bicara Walikota Al-Quds mengatakan bahwa Komisi Perencanaan telah mengizinkan proses pembangunan permukiman tersebut di sekitar Pisgat Zeev, yang merupakan salah satu pemukiman Yahudi terbesar yang dibangun di Al-Quds Timur.
Stephen Miller mengatakan bahwa Komisi Perencanaan telah menyetujui lebih dari seratus permintaan untuk berbagai pembangunan di wilayah Al-Quds, terutama di lingkungan yang berpenduduk Arab.
Salah seorang anggota Komisi Perencanaan, Elisa Pelegmays mengatakan, “Kami akan terus melakukan pembangunan di Al-Quds pada semua bidang, dan tidak menghiraukan masalah situasi politik”.
Menurut laporan FAO, proyek pembangunan permukiman ini adalah sebuah tindakan kejahatan dan telah melanggar hukum internasinal dan bahkan hukum pendudukan itu sendiri. Karena ini berkaitan dengan perampokan atau penjarahan tanah, serta pelanggaran hak asasi manusia di Palestina. [sdz/ismm/hidayatullah.com]