Hidayatullah.com — Gereja Katolik Roma di Inggris lebih memprioritaskan reputasinya sendiri di atas kesejahteraan anak-anak selama bertahun-tahun di gereka. Hal ini dilakukan dengan tujuan moralnya dikhianati oleh mereka yang melakukan pelecehan terhadap anak-anak, penyelidikan independen mengungkapkan pada Selasa (10/11/2020).
Gereja Katolik menerima lebih dari 900 pengaduan yang melibatkan lebih dari 3.000 kasus pelecehan seksual anak di Inggris dan Wales antara tahun 1970 dan 2015. Sementara itu ada lebih dari 100 tuduhan yang dilaporkan setahun sejak 2016.
“Laporan ini menemukan bahwa Gereja Katolik berulangkali gagal mendukung para korban dan penyintas, sementara mengambil tindakan positif untuk melindungi tersangka pelaku, termasuk memindahkan mereka ke paroki yang berbeda,” lanjut penyelidikan. “Para korban menggambarkan efek pelecehan yang mendalam dan seumur hidup, termasuk depresi, kecemasan, melukai diri sendiri dan masalah kepercayaan,” katanya.
Laporan itu mengkritik pemimpin Katolik paling senior di Inggris dan Wales, Kardinal Vincent Nichols, karena tidak mengakui tanggung jawab pribadi atau menunjukkan belas kasihan kepada para korban dalam kasus-kasus baru-baru ini yang diperiksa oleh penyelidikan. “Di beberapa waktu, laporan itu menemukan, Kardinal Nichols telah menunjukkan bahwa dia lebih peduli tentang dampak pelecehan seksual anak-anak terhadap reputasi Gereja Katolik daripada pada korban dan penyintas,” katanya.
Vatikan dan Apostolic Nuncio, perwakilannya untuk Inggris, tidak memberikan pernyataan saksi untuk penyelidikan tersebut meskipun ada permintaan berulang kali. Penyelidikan mengatakan tidak dapat memahami kurangnya kerja sama mereka.
Ketua penyelidikan, Alexis Jay, mengatakan jelas bahwa Gereja lebih menghargai reputasinya di atas kesejahteraan para korban.
“Selama beberapa dekade, kegagalan Gereja Katolik untuk menangani pelecehan seksual terhadap anak membuat lebih banyak anak lagi bernasib sama,” katanya dalam sebuah pernyataan. “Bahkan saat ini, tanggapan Takhta Suci tampak bertentangan dengan janji Paus untuk mengambil tindakan atas masalah yang sangat penting ini,” tambahnya.
Penyelidikan publik independen yang berlangsung lama, telah memeriksa masalah pelecehan seksual anak di seluruh institusi dan masyarakat Inggris, menerbitkan temuan serupa tentang Gereja Inggris pada 6 Oktober.*