Hidayatullah.com —Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan Amerika Serikat harus mengurangi visibilitas dan intensitas operasi militernya di Afghanistan.
Sebagaimana dilansir The Washington Post (14/11), dalam wawancaranya dengan koran tersebut Karzai mengatakan ingin agar pasukan Amerika keluar dari jalan-jalan dan rumah-rumah Afghanistan, dan kehadiran pasukan asing dalam jangka waktu lama hanya akan memperburuk keadaan negerinya.
“Sudah saatnya untuk mengurangi operasi militer,” ujar Karzai.
“Waktunya sudah tiba untuk mengurangi kehadiran, Anda tahu, sepatu-sepatu boot di Afghanistan … untuk mengurangi gangguan dalam kehidupan sehari-hari rakyat Afghanistan,” kata Karzai menunjuk pasukan militer asing–terutama AS–yang membanjiri negaranya.
Dalam wawancara dengan para reporter dan editor koran Amerika tersebut selama satu jam di kantornya di Kabul, Karzai mengatakan dirinya tidak hendak mengkritik AS, melainkan bertujuan untuk memperbaiki hubungan mereka yang menurutnya diliputi “dendam”.
Dia menggambarkan ketidakpercayaannya yang mendalam akan kebijakan AS di Afghanistan. Misalnya saja tentang pemilu presiden tahun lalu yang menurutnya dimanipulasi oleh pejabat-pejabat AS, dan tudingan korupsi yang dialamatkan kepada pemerintahannya, berupa penggelontoran milyaran dolar kepada para kontraktor yang dianggap tidak bertanggungjawab.
Karzai juga mengatakan rakyat Afghanistan sudah tidak sabar dengan kehadiran tentara Amerika di rumah-rumah mereka serta kendaraan-kendaraan lapis baja di jalan-jalan negeri mereka.
Di bawah komando Jenderal Patreaus dan pendahulunya, penggerebekan malam hari atas rumah-rumah warga Afghanistan oleh pasukan operasi khusus AS meningkat tajam hingga sekitar 200 kali sebulan. Menurut seorang pejabat senior NATO yang menolak disebut namanya, angka itu enam kali lebih tinggi dibanding 18 bulan lalu. Sementara orang yang ditangkap atau dibunuh oleh pasukan tersebut jumlahnya meningkat 50-60%.
Meskipun tidak bisa menyebutkan angka ideal untuk jumlah pasukan AS di Afghanistan, Karzai mengatakan jumlah yang sekarang tidak bisa dipertahankan. Sekarang ini kurang lebih 100.000 serdadu AS diterjunkan di seluruh penjuru Afghanistan.
“Kami ingin menjalin hubungan jangka panjang dengan Amerika, hubungan yang substansial dengan Amerika. Itu yang diinginkan rakyat Afghanistan. Tapi kami ingin agar wilayah-wilayah Afghanistan–pedesaan, rumah-rumah, kota-kota–tidak terlalu disesaki dengan kehadiran militer. Kehidupan harus kelihatan lebih normal,” tambahnya.
Karzai mengatakan telah terbiasa dengan kritikan yang ditujukan terhadap diri dan keluarganya. Termasuk tuduhan korupsi dan perdagangan narkoba. Duta Besar AS untuk Afghanistan Karl Eikenberry menulis dalam kawat diplomatiknya tahun lalu bahwa Karzai bukanlah mitra stategis yang memadai dan memperingatkan tentang pengiriman pasukan untuk mendukung pemerintahan bermasalah pimpinan Karzai.
“Jika seorang partner artinya adalah menjadi penonton diam atas apa yang dilakukan Washington, jika rekan semacam itu yang Anda cari, maka saya bukanlah rekan tersebut,” kata Karzai. “Dan bukan pula rakyat Afghanistan.”[di/wp/ hidayatullah.com]