Hidayatullah.com–Raja Arab Saudi hari Senin (22/11) terbang menuju Amerika Serikat untuk menjalani perawatan penyakit persendian tulang belakang yang dideritanya. Sebelum berangkat dia telah melimpahkan tugas administratif kenegaraan kepada pangeran mahkota Sultan.
Pangeran Sultan bin Abdulaziz sendiri, yang sebenarnya juga tidak dalam kondisi sehat, baru kembali ke Saudi dari istana Agadir miliknya di Maroko untuk beristirahat selama 12 pekan.
Raja Abdullah yang kini berusia 86 tahun sejak bulan Juni mengalami gangguan kesehatan dan mengurangi aktivitas kerjanya. Namun kondisi tersebut tidak diungkap ke publik hingga istana mengeluarkan pernyataan pada 12 Nopember lalu. Raja disinyalir mengalami pergeseran sendi dan penggumpalan darah.
Sebelum kepergiannya, Raja Abdullah mengambil sumpah Pangeran Miteb bin Abdullah sebagai anggota Dewan Menteri dan pemimpin Garda Nasional.
Sejenak sebelum kepergiannya, Raja juga menerima kedatangan Mufti Besar Arab Saudi Abdul Aziz Al-Asyaikh yang mendoakan baginya kesembuhan dan kesehatan. Syeikh Abdul Aziz sebelumnya sudah diperpanjang masa jabatannya untuk empat tahun ke depan bersama beberapa pejabat lain.
Kondisi kesehatan raja diyakini tidak akan mengganggu stabilitas negara, karena Saudi memiliki sistem suksesi kerajaan yang cukup solid. Posisi pengganti para pemimpinnya telah dipersiapkan sedemikian rupa.
“Menurut saya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, ” kata Abdul Aziz Al-Sager, ketua Gulf Research Centre. “Semuanya aman.”
Christopher Boucek dari Carnegie Foundation mengamininya. “Sangat jarang terjadi instablitas di Arab Saudi. Keluarga (kerajaan) selalu berkumpul untuk menentukan apa yang harus dilakukan dengan sangat cepat. Tidak akan ada kekosongan kekuasaan.”
Terbukti di beberapa indikator ekonomi dan perdagangan tidak mengalami penurunan drastis terkait berita kesehatan raja yang memburuk. Indeks saham di Tawadul hanya turun 0,3% hari Ahad, namun naik lagi 0,3% pada hari Senin. Harga minyak pun demikian, harga naik hingga 82 dolar pada hari Senin. [di/an/klj/hidayatullah.com]