Hidayatullah.com –Amerika Serikat mengecam Palestina karena tidak mengakui adanya keterkaitan Yahudi dengan tembok sebelah barat Masjid al-Aqsha yang disebut sebagai Tembok Ratapan, salah satu tempat paling suci umat Yahudi.
“Kami mengecam keras dan menolak sepenuhnya komentar tersebut oleh karena secara faktual tidak benar, tidak sensitif dan sangat provokatif,” kata jurubicara Deplu AS Philip Crowley, Selasa (30/11).
“Kami sudah berulangkali menyampaikan kepada para pemimpin Otorita Palestina akan perlunya secara terus menerus memerangi delegitimasi Israel, termasuk penyangkalan sejarah hubungan Yahudi dengan negerinya.”
Negeri Yahudi yang dimaksud tidak lain tanah air bangsa Palestina, di mana Masjid al-Aqsha berdiri.
Sebagaimana dilansir Maan, reaksi pemerintah AS itu muncul beberapa hari setelah sebuah artikel tulisan Wakil Menteri Informasi Palestina Mutawakil Taha muncul di situs kementeriannya.
Dalam artikelnya Taha menuliskan sejarah Hait al-Buraq. “Dinding al-Buraq adalah tembok sebelah barat al-Aqsha, yang mana diklaim secara salah kepemilikannya oleh penjajah Zionis dengan menyebutnya sebagai Tembok Ratapan atau Kotel,” tulisnya.
Di atas Hait al-Buraq terdapat area yang dikenal Muslim sebagai Haram Ash-Sharif, tempat berdirinya Masjid al-Aqsha, tempat suci ketiga umat Islam.
Tembok sebelah barat itu jatuh ke tangan Yahudi untuk pertama kali sejak zaman Romawi pada perang tahun 1967, ketika Israel berhasil menduduki Yerusalem Timur.
Crowley mengatakan, para pejabat AS menunggu dan berkonsultasi selama beberapa hari sebelum akhirnya mengeluarkan tanggapannya itu. “Untuk memastikan bahwa pernyataan yang dibuat itu benar, sebelum kami berkomentar.”
Dia juga berkata bahwa sikap AS sama seperti selama ini, di mana status Yerusalem akan ditentukan dalam negosiasi final antara para pihak, atau dibahas terakhir.
“Kami mengakui bahwa Yerusalem adalah isu yang sangat penting bagi orang Israel, Palestina, bagi umat Yahudi, Muslim dan umat Kristen di mana pun,” tambahnya.
Howard Berman dari Partai Republik, pimpinan komite urusan luar negeri di DPR AS juga menyampaikan kecaman serupa.
“Saya sangat mengecam laporan terbaru … yang menyatakan bahwa Tembok Barat dari Kota Tua Yerusalem tidak memiliki hubungan relijius dengan Yahudi,” katanya dalam sebuah pernyataan.[di/maan/ hidayatullah.com]