Hidayatullah.com–Gelombang kebangkitan Islam dan revolusi rakyat di sejumlah negara Islam, khususnya di kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah, memaksa para petinggi Barat, terlebih AS dan Zionis Israel untuk mereaksi.
Perdana Menteri Zionis Benyamin Netanyahu dalam wawancara dengan Koran Daily Telegraph yang terbit hari Rabu (2/3) berbicara soal revolusi dan kebangkitan rakyat di Dunia Arab saat ini.
Netanyahu mengaku dirinya senang dengan tumbangnya kekuasaan rezim-rezim diktator, tapi di saat yang sama ia tak mampu menyembunyikan kekhawatirannya atas perkembangan yang sedang terjadi.
“Israel bakal terimbas oleh badai yang sedang menerpa kawasan.”
Di bagian lain pembicaraannya, PM Israel mengkritik sikap Barat yang disebutkan tak peduli dengan transformasi di Iran.
Dia mengatakan, “Jika Iran sampai berhasil membuat senjata nuklir maka negara itu akan menguasai seluruh cadangan minyak di dunia dan kawasan akan menjadi ajang perlombaan senjata nuklir. Kondisi itu tentu akan mengancam Israel dan Eropa.”
Seiring dengan itu, Menteri Peperangan Zionis Ehud Barak hari Selasa lalu kepada televisi Chanel 2 Israel menyebut transformasi di Dunia Arab saat ini sebagai tragedi sejarah yang menurutnya bakal menimbulkan ancaman dan instabilitas.
Sebelum ini, Presiden Israel Shimon Perez mengaku gembira dengan perkembangan yang sedang terjadi di Dunia Arab, sebab rangkaian peristiwa ini akan membantu memperluas demokrasi di kawasan.
Pernyataan kontradiktif dan tidak sejalan yang disampaikan oleh para petinggi Zionis menunjukkan kecemasan kaum Zionis yang berlebihan terhadap fenomena kebangkitan Islam. Itu pula yang diakui oleh PM Israel dalam sebuah wawancara seperti dilaporkan oleh koran al-Akhbar cetakan Beirut.*