Hidayatullah.com—Dengan menggusur daging sapi, daging unta bisa menjadi komoditas ekspor terbaru Australia pada awal 2012 jika pengusaha Mesir sukses dengan tawarannya membuka rumah pemotongan dan pabrik pengolahan daging di sebuah kota pedesaan Australia Selatan.
Ambisi Magdy El Ashram tidak akan hanya menghadirkan daging unta, yang katanya lebih sehat daripada daging sapi, ke meja makan malam di seluruh dunia, juga akan mengurangi populasi unta liar di pedalaman Australia yang telah menimbulkan masalah ekologis serius, serta akan menciptakan hingga 300 pekerjaan di wilayah yang sedang sangat membutuhkan tempat pekerjaan.
‘Daging unta jauh lebih baik dari daging sapi … Lemaknya lebih rendah dari semua daging yang cukup dikenal. Jika Anda membandingkan dengan daging sapi, domba, kanguru, emu, atau daging apapun, maka daging unta akan memiliki lemak lebih rendah daripada semua daging hewan itu,” katanya, sebagaimana dilansir The Straits Times, Senin (18/4).
Daging unta adalah makanan populer di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Eropa, dan Australia memiliki sumber daya yang bisa menyediakan daging untuk orang-orang yang seperti itu.
Hewan unta awalnya diperkenalkan pada 1840, terutama dari India, untuk digunakan sebagai transportasi. Saat ini ada lebih dari 1 juta unta liar berada di kawasan lebih dari 3 juta persegi km di pedalaman Australia. Setiap sembilan tahun unta-unta itu berkembang biak dua kali lipat.
Pemerintah Federal Australia telah menyediakan 19 juta dolar Australia (25 juta dolar AS) selama empat tahun untuk mengendalikan unta liar, dan program pemusnahan unta dimulai pada tahun 2010.
Hewan-hewan itu setiap tahun menyebabkan kerusakan ekosistem di daerah pedalaman senilai $ 10 juta dolar Australia.*