Hidayatullah.com–Pesawat pengintai tanpa awak milik Amerika Serikat jatuh di kota Kismayu, wilayah selatan Somalia. Kabar itu disampaikan oleh seorang pejabat dari kelompok pejuang Al Shabab dan warga setempat.
Peristiwa yang terjadi akhir pekan itu, seiring dengan laporan warga masyarakat yang mengatakan bahwa pesawat tanpa awak (drone), beberapa pekan belakangan ini sering berterbangan memata-matai penduduk Kismayu.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Nairobi, sebgaimana dilansir Reuters (26/9), menolak untuk memberikan komentar tentang hal itu.
“Pesawat ini adalah mata-mata untuk pemerintah Amerika, dan atas izin Allah, jatuh di dekat bandara,” kata seorang tokoh Al Shabab Syeikh Ibrahim Guled kepada Reuters, Senin (26/9).
“Kami tidak mengincarnya, tapi pesawat itu jatuh (sendiri),” katanya, meskipun stasiun radio Al Shabab di Kismayu melaporkan bahwa pesawat tanpa awak itu jatuh ditembak kelompok pejuang saat melintas di atas bandara.
Kismayu adalah salah satu kota di Somalia yang dikuasai oleh kelompok Al Shabab.
Seorang warga Kismayu yang mengaku bernama Ali Gab, juga membenarkan bahwa pesawat pengintai milik Amerika Serikat itu jatuh.
“Saya melihat pesawat itu di markas polisi … Kami tidak melihat ada kerusakan di pesat itu,” katanya, memperkirakan kesalahan teknis adalah penyebab jatuhnya pesawat.
Pekan lalu Washington Post melaporkan bahwa Amerika Serikat membangun sejumlah pangkalan rahasia untuk menjadi basis dari pesawat-pesawat tanpa awaknya di wilayah Tanduk Afrika (Afrika Timur) dan Semenanjung Arab.
Koran itu mengatakan bahwa Washington menerbangkan pesawat-pesawat tanpa awaknya ke wilayah Somalia dan Yaman dari pangkalan mereka yang berada di Djibouti.
Kawat-kawat diplomatik rahasia milik Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa pesawat tanpa awak mereka melakukan serangan ke Somalia dari negara kepulauan di Samudera Hindia, Seychelles.*