Hidayatullah.com–Ribuan orang berkumpul untuk menshalati Syeikh Imaduddin Effat, sekretaris jenderal Dar Al Ifta di Masjid Al Azhar, Sabtu siang waktu Kairo (17/12/2011).
Syeikh Effat terbunuh pada hari Jumat oleh peluru tajam aparat yang menembus dadanya, saat melakukan aksi duduk di luar gedung kabinet di Kairo hari Jum’at guna memprotes penguasa.
Syeikh Effat merupakan salah satu figur ulama lembaga fatwa Mesir Dar Al Ifta yang disegani. Ia mengikuti sejumlah aksi demonstrasi menentang Husni Mubarak.
Al Mishry Al Yaum (17/12/2011) melaporkan, para saksi mata mengatakan jenazah Syeikh Effat dibawa dari kamar mayat di Zeinhom ke Masjid Al Azhar untuk dishalati.
Pihak keluarga mengeluarkan pernyataan pada hari Sabtu. Mereka mengatakan akan berusaha mewujudkan cita-cita Syeikh Effat yang ingin membebaskan Mesir dan berjanji akan menyeret pihak-pihak yang bertanggungjawab atas kematiannya ke meja hijau.
Keluarga juga mengatakan bahwa Syeikh Effat berdoa kepada Allah agar mati syahid, ketika ia menunaikan ibadah haji baru-baru ini.
Sementara itu, orang-orang yang yang memenuhi lingkungan Masjid Al Azhar mengecam Hussein Tantawi, panglima tertinggi militer Mesir yang menguasai pemerintah setelah Husni Mubarak mundur.
“Panglima kejam, nyawa para ulama Al Azhar tidak murah,” teriak mereka.
Orang-orang yang berkerumun itu juga menyerukan agar Tantawi diadali.
Sejumlah pengunjuk rasa mengatakan, usai menshalati jenazah Syeik Effat, mereka akan bergerak ke Tahrir untuk memprotes tindakan militer yang menembaki para demonstran.
Bentrokan terus terjadi sejak Jumat pagi, ketika pasukan keamanan menyerang pelaku aksi duduk yang berkumpul di luar gedung kabinet di Qasr Al Aini. Setidaknya delapan orang tewas dan lebih dari 300 orang luka-luka. Tindakan keras aparat berlanjut pada hari Sabtu hingga ke Lapangan Tahrir.*